BANDUNG, THINKWAY – Kleptomania atau klepto adalah gangguan kesehatan mental yang membuat pengidapnya sulit mengendalikan keinginan untuk mengambil barang tanpa izin. Salah satu tindakan klepto yang perlu diwaspadai adalah mengambil barang yang merupakan fasilitas umum. Tindakan klepto yang sempat ramai menjadi perbincangan di lini massa media sosial X (Twitter) terkait hilangnya bantal sandaran kursi Kereta Cepat, Whoosh. Hilangnya bantal kursi Whoosh dimuat oleh beberapa akun X, salah satunya dari akun resmi Whoosh @KeretaCepat ID, pada Sabtu (27/7/2024).
Menanggapi kasus tersebut, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) bakal memberikan sanksi pidana bagi penumpang yang mencuri bantal sandaran kursi Kereta Cepat Whoosh. General Manager Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa mengatakan, sanksi pidana dapat diberikan karena mencuri bantal merupakan salah satu tindakan merusak fasilitas umum.
“Kalau dari undang-undangnya ada kok, itu kan masuknya pidana. Bisa kita tuntut pidana,” ujarnya. Lanjutnya, tuntutan pidana ini baru akan diajukan KCIC jika pencuri tidak mengembalikan bantalnya. Selama pencuri mengakui kesalahannya dan beritikad baik untuk mengembalikan barang yang dicuri, maka tidak akan dituntut pidana. Seperti misalnya peristiwa pencurian bantal sandaran kursi Kereta Cepat Whoosh yang sempat dicuri sebanyak enam kali per Juli 2024.
Selama ini, para pencuri kooperatif untuk mengembalikan bantal yang mereka ambil dari Kereta Cepat Whoosh. “Pokoknya kalau ada yang enggak bisa balikin, kita perpanjang ke jalur hukum,” tegasnya.(*)
Catat Data Penumpang
Pihak KCIC mengungkapkan, lantaran para pelaku pencurian bantal itu bersedia mengembalikan barang curiannya, maka KCIC tidak memberikan sanksi apapun dan tidak memblacklist mereka dari layanan KCIC. Namun KCIC tetap mencatat perbuatan tersebut di data penumpang.
“Yang sudah-sudah ini kita kunjungi, kemudian memang dengan itikad baik mereka mengembalikan, kemudian juga membuat pernyataan tapi datanya sudah masuk ke kami jadi kita akan tetap memasukan data penumpang tersebut di report-nya ya pernah melakukan apa,” ungkapnya.
“Mereka masih tetap bisa menggunakan kereta cepat, tapi itu sudah di-record oleh kita. Artinya ketika mereka melakukan pemesanan, di sistem kami itu sudah bisa terdata apa yang sudah pernah dilakukan oleh penumpang,” tuturnya.
Sebelumnya, akun X @kabarpenumpang menyebut, sepanjang Juli 2024 sudah ada 6 bantal sandaran Whoosh yang hilang. “Sepanjang Juli 2024 sdh 6 kali kejadian bantal di kursi Whoosh, ini orang yg kalo naik pesawat ngantongin selimut headset bukan ya,” tulisnya. (*)