Thinkway Logo

Save The Water, Drink Wine Together

THINKWAY.ID – Menikmati wine sambil mendengarkan lagu Nat King Cole berjudul Unforgettable bersama pasangan. Duh, dapet banget ya vibes buat nge-chill. Nah sekarang kita mau membahas soal wine nih genks.

Tau gak sih kalau wine itu sudah ada sejak ribuan tahun lalu? Wine diproduksi sejak 6000 tahun SM di Georgia kemudian menyebar secara luas hingga Balkan di tahun 4500 SM. Wine menjadi familiar karena dikonsumsi dalam berbagai perayaan di Yunani dan Roma. Tapi ada juga versi yang menyebutkan kalau wine asal-usulnya justru dari wilayah Timur Tengah.

Menurut buku Pengetahuan Minuman dan Bartending karya Ardjuno Wiwoho, wine adalah minuman beralkohol yang dihasilkan dari fermentasi atau peragian buah anggur segar. Wine dibuat dari sari anggur jenis Vitis Vinifera yang biasanya hanya tumbuh di area 30 hingga 50 derajat lintang utara dan selatan.

Pembuatannya harus melalui rentetan proses yang panjang, mulai dari penanaman, peragian, pembuatan, penyimpanan atau pengumuran, dan pencampurannya. Kadar alkoholnya berkisar antara 10-13 persen dan biasanya banyak yang dinaikkan sampai 23 persen. Jika jumlah alkohol relatif rendah, hasilnya adalah wine. Jika tinggi, hasilnya adalah “minuman keras suling” yang lebih dikenal dengan brendi, gin, vodka atau rum (mudah terbakar).

Wine sendiri memiliki beragam jenis yang secara penyajian dan cara menikmatinya juga berbeda-beda. Jenis wine yang paling umum dan populer ada dua, red wine dan white wine. Masih ada juga jenis lainnya seperti rose wine, sparkling wine atau dikenal dengan champagne, dan port wine.

Di Indonesia, wine mulai populer untuk dikonsumsi. Dulu, kebiasaan minum wine itu disebutnya fancy atau kategori elite, kini sudah lumrah dinikmati berbagai kalangan. Pergeseran ini salah satunya didorong oleh keberadaan industri wine lokal yang semakin berkembang.

Bali menjadi salah satu daerah produsen wine lokal berkualitas internasional. Cuaca panas terik menjadi faktor penting dalam menghasilkan buah anggur yang kemudian difermentasi sehingga wine memiliki karakter rasa yang unik.

Tak heran sejumlah merek wine asli Indonesia bisa go internasional dan meraih sejumlah penghargaan internasional. Berbagai merek wine asal Indonesia Wine asal Indonesia tersedia dalam berbagai jenis mulai dari Merlot, Cabernet Sauvignon, Chardonnay dan berbagai variasi lainnya.

Cita rasanya sangat berbeda dan tak kalah lezat dibandingkan wine dari merek luar. Jika dibandingkan, wine asal Indonesia memang cenderung lebih sweet dan light. Dengan karakateristik tersebut, wine lokal sangat cocok dikonsumsi oleh orang Indonesia karena dianggap lebih sesuai dengan iklim tropis Indonesia yang cenderung panas dan lembap.

Produsen wine di Indonesia sendiri cukup banyak, ada Sababay, Hatten Wines, Cape Discovery, Bellisimo Wines, Plaga, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Nah Genks, kalau kalian lebih suka konsumsi wine yang mana? Tapi apa pun wine yang dikonsumsi kalau ditemani sebatang rokok jadi terasa lebih enak kok.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.