THINKWAY.ID – Perkembangan teknologi digital berkembang sangat pesat saat ini. Salah satu komponen pentingnya adalah penggunaan media sosial yang digunakan setiap hari. Atas dasar inilah Aliansi Masyarakat Tembakau Indonesia (AMTI) dan Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) menginisiasi Pelatihan Content Creator dan Menulis bagi Para Petani Tembakau dan Generasi Muda Temanggung yang digelar di Balai Desa Danupayan, Kecamatan Bulu, Temanggung, Senin, 21 Maret 2022.
Sebanyak 30 peserta mengikuti pelatihan dan diisi dengan diskusi interaktif pun terjalin intens. Berbagai pertanyaan seputar bagaimana menggunakan media sosial secara bijak, mengetahui berita dan foto yang hoax atau tidak, membuat konten yang menarik di Instagram dan Twitter hingga merampungkan rilis yang layak terbit di media massa.
“Perkembangan media sosial dengan segala kelebihan dan kekurangannya perlu disikapi dengan bijak. Mulai dari kondisi alam dan geografi daerahnya hingga cerita keseharian mereka. Bahwa Temanggung punya sisi yang berbeda, yang bisa ditampilkan dengan pendekatan yang berbeda pula dari msyarakat yang sehari-hari berprofesi sebagai petani tembakau dan generasi mudanya,” kata Sekretaris Jenderal AMTI, Hananto Wibisono saat membuka pelatihan.
Warjono, jurnalis senior Yogyakarta yang menjadi salah satu narasumber dalam kelas pelatihan ini berbagi tips dan trik terkait menulis berita dan rilis yang menarik.
Warjono menekankan bahwa setiap peserta bisa menjadi narasumber yang layak dikutip dalam sebuah pemberitaan terkait Temanggung.
“Bapak, Ibu dan teman-teman yang hadir saat ini juga bisa menjadi penulis berita, opini dan rilis. Yang terpenting kita harus dapat menyampaikan fakta. Fakta yang dibungkus dalam tulisan yang menarik, dan minimal mencakup unsur 5W+1H (what, where , who, when, why and how). Rumusan unsur 5W+1H ini tetap dipakai di seluruh platform media mulak dari media online, cetak, radio hingga televisi,”sebut Warjono.
Selain belajar menulis berita, peserta juga diberikan pelatihan mengenai Menulis di Media Sosial disampaikan Momo Siregar terkait bagaimana cara membuat caption, membuat foto yang menarik dan tips menghindari hoax ditujukan kepada narasumber
“Apa yang menjadi keseharian, hal-hal yang mungkin biasa Bapak, Ibu dan teman-teman alami di Temanggung, bisa menjadi hal luar biasa bagi orang lain. Foto masa tanam tembakau, mempersiapkan benih, atau sekadar pemandangan Gunung Sindoro Sumbing adalah sesuatu yang tidak setiap hari bisa dinikmati pengguna sosial media di belahan bumi lainnya,”sebut Momo Media Center AMTI.
Sebelum menutup acara, Siyamin selaku Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonsia (APTI) Temanggung berharap melalui kelas pelatihan ini, para petani tembakau dan generasi muda Temanggung dapat menyuarakan kondisi riil sektor pertembakauan.
“Kenyataannya apa yang dialami para petani tembakau akhir-akhir ini adalah situasi yang tidak mudah. Semoga lewat informasi yang dibagikan di media sosial dan media massa, para pemangku kebijakan sektor industri hasil tembakau (IHT) dapat melihat fakta yang ada dan mengambil keputusan atau kebijakan yang berpihak pada petani tembakau,” tutup Siyamin.