THINKWAY.ID – Danilla Riyadi adalah salah satu nama populer di Indonesia. Sosoknya dikenal sebagai perempuan yang berani tampil beda, khususnya di kalangan pecinta musik dalam negeri. Kecintaan publik pada sosoknya terlihat dari jumlah followers-nya di Instagram yang berjumlah 1,7 juta. Bukan jumlah yang sedikit.
Banyak pula lagu Danilla yang melantun di kedai kopi, ruang kantor, pusat perbelanjaan, dan beberapa ruang publik lainnya. Bahkan sampai ke ruang privat seperti kamar tidur hingga kamar mandi pun lagu Danilla masih bisa dinikmati.
Jenis musik dan gaya bernyanyi Danilla membuatnya dicap sebagai musisi Jazz, meski dirinya mengaku sudah jarang mendengarkan musik Jazz dan tak berniat mengejar cap tersebut. Sebut saja Berdistraksi, Ada di Sana, dan Buaian, merupakan judul lagu Danilla dari album pertamanya, “Telisik” yang populer setelah rilis Maret 2014 silam. Lagu-lagu tersebut semakin populer seiring dengan berkembangnya ragam genre musik yang sebelumnya kurang populer di kalangan anak muda Indonesia. Bahkan, album “Telisik” termasuk ke dalam salah satu Album Terbaik 2014 versi majalah Rolling Stone Indonesia dan pada saat yang bersamaan Danilla juga meraih gelar Best New Act versi majalah yang sama. Pencapaian yang sangat luar biasa.
Perempuan kelahiran 13 Februari 1990 bernama lengkap Danilla Jelita Poetri Riyadi ini kerap tampil eksentrik. Ia adalah seorang perokok dan bertato, tapi tak merasa itu hal yang memalukan atau merusak citranya sebagai tokoh publik. Maksudnya, perempuan merokok (apalagi bertato) di Indonesia masih sering dicap negatif, tetapi Danilla siap akan konsekuensi itu. Dalam beberapa kesempatan Ia juga sering menyampaikan opininya soal stigma yang kerap menimpa kaum perempuan. Baginya, mungkin berkarya dan berbahagia merupakan rutinitas yang lebih menarik ketimbang berdebat soal moral orang lain.
Setelah cukup lama malang melintang, popularitas Danilla Riyadi sempat agak menurun. Namanya tak lagi dibicarakan sesering empat sampai lima tahun lalu. Konon, album solo “Lintasan Waktu” (2017) dan album mini “Fingers” (2019) kurang diminati oleh sebagian pendengarnya. Di dua album tersebut Danilla membawa nuansa dan warna baru dalam musiknya yang cukup berbeda dengan Telisik. Mungkin itu yang membuat nama Danilla tak seheboh di periode kejayaannya. Wajar saja, album Telisik memiliki basis pendengar yang cukup besar dan loyal.
Tahun ini (2022) Danilla Riyadi telah merilis satu album baru pada bulan Januari yang lalu. Album berjudul “Popseblay”. Salah satu single terbarunya berjudul MPV dipersembahkan kepada para fans dan pendengarnya, terutama mereka yang selama ini terpaku pada album “Telisik”. Danilla memang lebih sering diidentikkan dengan lagu Berdistraksi dan beberapa lagu unggulan di album pertamanya itu. Di lagu MPV inilah Ia menyampaikan keresahan dan curhatan tentang penggemarnya.
“Dan lagu ini, album ini, spesial dibuat untuk kalian yang mau ngedengarnya.”
Dalam bait liriknya, sangat terasa kuat pesan yang ingin disampaikan pada setiap pendengar Danilla yang selama ini seperti memaksanya kembali ke “Telisik”. Danilla sendiri mengaku senang jika memiliki pendengar yang begitu mencintai karyanya, tapi Ia juga ingin berkembang meninggalkan zona nyaman, mencoba mengusung semangat dan pesan lain yang menurutnya perlu diangkat. Oleh karenanya, Ia resah jika banyak yang menuntut dirinya untuk berkarya yang ‘itu lagi itu lagi’.
“Bilang saja suka yang mudah dicerna
Bilang saja enggan untuk terbang
Bilang saja sukar tinggalkan yang lama
Bilang saja enggan untuk kembang.”
Tak semuanya fans Danilla menyebalkan. Ada banyak yang tetap suportif dan setia pada karya Danilla Riyadi, terlepas dari gaya dan warna yang diusung. Semua itu tentu jadi modal energi baginya untuk terus berproses, berkembang, berekspresi, dan bermusik.
Sudah dengar lagu-lagu di album barunya? Kemunculan album “Popseblay” bisa jadi merupakan jawaban dari pertanyaan: Apa kabar Danilla Riyadi?
