THINKWAY.ID – Netizen mah, apa aja diributin. Mulai dari hal sepele sampai yang gede. Kali ini keriuhan datangnya dari Twitter, akibat ada yang membandingkan soal sistem anjungan tunai mandiri (ATM) Indonesia dan di luar negeri khususnya Amerika. Satu sisi ada yang bilang ATM dan sistem keuangan digital kita lebih hebat, tapi ada juga yang bilang di Negeri Paman Sam punya kelebihan tersendiri.
ATM Indonesia emang punya beragam fitur yang nggak dimiliki di luar negeri. Lo bisa bayar apa aja dari kartu Ajaib yang ada di dompet. Nggak cuma buat ambil uang atau transfer, lo bisa bayar listrik dari sana, bayar BPJS, cicilan, sampe isi dompet digital lo buat kepentingan apa pun. Saking mudahnya banyak Bank di Indonesia yang juga nerapin sistem aplikasi digital yang bisa jauh lebih mudah untuk diakses.
Seorang warga Amerika bernama Joy Elizabeth aja sampai terkagum-kagum ngelihat betapa canggihnya sistem transaksi keuangan di Indonesia. Rasa kagum itu dia curahkan lewat akun TikToknya. Fitur yang lengkap memudahkan dirinya untuk melakukan apa saja. Bahkan dia sampai jatuh cinta sama ATM Indonesia dan bandingin dengan negara asalnya.
Akan tetapi apa yang diutarakan oleh Joy Elizabeth bukan tanpa opini kontra. Video tiktok soal ATM Indonesia yang dia unggah itu kemudian jadi rame oleh perdebatan di kalangan netizen twitter. Emang sih twitter tempatnya kegaduhan itu bermula. Ada yang bilang kalau ATM Amerika juga ga kalah canggih dan bahkan ada kelebihan yang ga dimiliki oleh sistem perbankan di Indonesia.
Ketimbang riuh ikutin perdebatan soal ATM mana yang lebih baik dan canggih mending kita refleksikan dulu lebih dalam. Sebenarnya bodo amat soal sistem yang mana yang lebih unggul selama isi rekening kita masih terisi. Percuma juga membandingkan ATM kalau lo ga punya duit atau hanya sisa saldo 20 ribu di rekening lo. Dulu sih enak masih ada mesin ATM yang bisa narik duit segitu, tapi sekarang kayaknya udah ga ada.
Saldo di rekening lo juga yang bikin ATM lo jadi bernyawa. Apa fungsinya tabungan jika didalamnya ga ada isinya apa-apa. Mau secanggih apapun juga ga akan berfungsi. Malahan ada beberapa orang yang bilang semakin mudah lu dalam mengakses tabungan maka semakin terbuka juga kemungkinan lo menjadi orang yang boros. Dikit-dikit isi saldo, dikit-dikit belanja, dikit-dikit transfer. Atau jangan-jangan emang dibikin canggih biar tingkat konsumtif masyarakat makin tinggi, ups!
Di sisi lain jaman kian modern dan kecanggihan sesuatu memang membuat kita menjadi lebih praktis. Sisi positif yang memang sering membantu kita dalam beraktifitas. Patut apresiasi juga buat perbankan di Indonesia yang emang beradaptasi sama hal itu. Tapi, ada hal lain juga yang patut untuk dibenahi salah satunya adalah ketersediaan mesin ATM di daerah-daerah pelosok.
ATM Indonesia boleh canggih tapi ketersediannya juga harus mengikuti kebutuhan seluruh masyarakat. Berdasarkan data BI, pada akhir 2018 terdapat 106,9 ribu unit mesin ATM yang tersebar di 34 provinsi Indonesia. Kemudian sejak 2019 jumlahnya mengalami tren penurunan seperti terlihat pada grafik, sehingga tinggal 99,26 ribu unit ATM pada 2021. Jumlah ini sudah berkurang 5,15% dibanding akhir 2020 yang mencapai 104,65 ribu unit.
Dikutip dari katadata.com, faktor yang mempengaruhi berkurangnya mesin ATM Indonesia ini karena maraknya transaksi keuangan menggunakan internet banking, mobile banking, dan dompet digital. Tapi fakta lainnya adalah banyak masyarakat di pedesaan yang masih menggunakan sistem konvensional seperti ambil dan menabung uang di kantor cabang atau di mesin ATM. Paling ribet lagi kalau udah masuk masa mudik dan lebaran, banyak yang antri di mesin atm, ketersediaan mesin ATM dari bank tertentu yang jarang, hingga paling parah mesin atmnya kehabisan uang.
Sembari meningkatkan kecanggihan sistem transaksi keuangan di Indonesia, rasa-rasanya masalah terakhir tadi juga harus menjadi sorotan utama yang perlu dibenahi. Jangan sampai kita ribut berhari-hari soal ATM Indonesia atau ATM Amerika yang paling canggih tapi lupa sama subtansi utamanya. Gitu gengs!