Thinkway Logo
Greysia Polii dan Apriyani Rahayu Juara Indonesia Masters 2000 (Sumber Wikimedia adityadandito)

Badminton Indonesia dan Tradisi Juara di Kancah Internasional

THINKWAY.IDBadminton lovers mana suaranya? Udah tau kan kalau dari 7 sampai 12 Juni sedang berlangsung Indonesian Masters 2022 yang bertempat di Istora Senayan, Jakarta. Terus di tanggal 14  sampai 19 Juni Indonesia Open 2022 menyusul digelar.

Perihal badminton, Indonesia memang bukan kaleng-kaleng nih genks dari segi prestasi. Geliat kejayaan badminton Indonesia dimulai dari keseriusan Presiden Soekarno yang menyerukan keyakinannya terhadap potensi Indonesia merajai olahraga badminton. Keseriusan tersebut ditunjukkan dengan dikeluarkannya Keppres Nomor 263/1953.

Sejak saat itu Indonesia mulai unjuk gigi dengan menjuarai Piala Thomas pada tahun 1959 dengan mengalahkan Malaysia di final. Pada kurun 1960-an hingga 1970-an nama Indonesia semakin berkibar, pada masa ini lahir legenda besar bulu tangkis dunia dari Indonesia, Rudy Hartono.

Nama Rudy Hartono termaktub di dalam Guinness Book of World Records sebagai pemegang rekor juara All-England terbanyak dengan total 8 kali. Bahkan 7 kali berturut-turut 1968 hingga 1974 dan kembali juara pada 1976. Selain Rudy Hartono ada Tjunjun dan Johan Wahyudi pasangan ganda putra yang juga tercatat meraih juara hingga 6 kali.

Barulah pada 1980-an, dominasi Indonesia mulai digoyang oleh China dan Denmark. Indonesia hanya merebut juara All-England pada 1981 melalui sang ‘Raja Smash’ Liem Swie King, sementara untuk piala Thomas menyabet sekali juara pada 1984 di Kuala Lumpur, Malaysia.

Ketika cabang olahraga (cabor) badminton resmi dipertandingkan di Olimpiade Barcelona 1992, untuk pertama kalinya kontingen Indonesia membawa pulang medali emas dalam ajang Olimpiade. Medali tersebut disumbang tim badminton dengan perolehan medali sebanyak 2 emas, 2 perak, dan 1 perunggu.

Medali emas dipersembahkan Susi Susanti dari sektor tunggal putri dan Alan Budikusuma dari sektor tunggal putra. Kelak dua orang peraih medali emas ini menjadi pasangan suami-istri. Yang menarik lagi di sektor tunggal putra, semua medali diborong oleh Indonesia, medali perak disumbang Ardi B Wiranata dan perunggu diraih oleh Hermawan Susanto.

Tradisi medali di cabor badminton pada gelaran Olimpiade bisa terus dijaga hingga saat ini, sementara di kompetisi internasional lainnya, Indonesia juga menjaga tradisi juara dan terus melahirkan atlet-atlet berprestasi.

Semoga badminton Indonesia bisa terus berjaya agar bisa mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.

Related Articles