Thinkway Logo
Pro dan Kontra Manfaat Produk Hasil Tembakau (Foto Shutterstock via Kompas.com)

Pro dan Kontra Manfaat Produk Hasil Tembakau

THINKWAY.ID – Produk hasil tembakau terbanyak diproduksi di Indonesia adalah rokok. Kendati rokok masih menimbulkan pro dan kontra namun tidak bisa disangkal bahwa rokok adalah satu penyumbang cukai terbesar bagi negara.

Berikut pro dan kontra manfaat produk hasil tembakau yang dihimpun redaksi THINKWAY.ID, Kamis (16/3) antara lain:

1. Dilansir kontan.co.id, Bea Cukai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) penerimaan cukai hasil tembakau (CHT) alias rokok sepanjang 2022 mencapai Rp 218,62 triliun. Angka ini setara 104% dari target yang tertuang dalam Peraturan Presiden No.98 Tahun 2022 sebesar Rp 209,91 triliun. Penerimaan CHT 2022 juga lebih tinggi atau tumbuh 15,8% secara tahunan atau year on year (yoy) pada periode yang sama di tahun lalu yang sebesar Rp 188,81 triliun.

2. Penyusunan aturan dan kebijakan yang dilakukan pemerintah khususnya di ekosistem pertembakauan harus dicermati karena dapat berdampak pada hajat hidup orang banyak. Seperti petani hingga pekerja karena industri hasil tembakau (IHT) menyerap jutaan tenaga kerja.

3. Dilansir dari lifescience, “Merokok juga bermanfaat bagi kesehatan. Manfaatnya pertama mengurangi resiko penyakit parkinson. yaitu ditemukan bahwa ada hubungan temporer yang terjadi akibat kebiasaan merokok dengan berkurangnya resiko terkena penyakit parkinson. hal tersebut disebabkan karena rokok mampu mencegah penyempitan pembulu darah ke otak dan ke jantung. Karbon monoksida dari asap rokok inilah yang menghambat pembekuan darah dalam tubuh sehingga gumpalan darah dalam pembulu arteri bisa dihancurkan.

4. Manfaat lainya adalah mencegah asma dan alergi, manfaat keempat(nikotin) membunuh kuman penyebab TBC,dan manfaat kelima menekan obesitas. Hal terkait rokok juga pernah disampaikan oleh Dirjen Kerjasama Perdagangan International (KPI) Kementrian Perdagangan (Kemendag) Bachrul Chairi, pada sidang di Kantor WTO di Jenewa, Swiss, awal Juni 2015 yang memaparkan, ” Industri rokok menyumbang 1,66% total Pendapatan Domestik Bruto (PDB).

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.