Selalu ada cara untuk menjadikan barang-barang bekas menjadi barang yang bisa kembali digunakan. Mungkin kalian sudah familiar kalau bungkus rokok bekas diolah kembali untuk dijadikan asbak atau hiasan rumah. Akan tetapi pernahkah kalian terbayangkan jika bungkus rokok yang tak lagi terpakai digunakan untuk menjadi sebuah kamera?
Tentu banyak yang meragukan penggunaan bungkus rokok bekas untuk sebuah kamera. Eits! jangan underestimate dulu dong. Sebenarnya sampah-sampah yang ada di sekitar kalian itu banyak sekali manfaatnya loh jika mampu dikelola dengan baik termasuk menjadi kamera.
Bagi para pecinta fotografi pasti nggak asing jika mendengar nama kamera lubang jarum atau pin hole. Kamera ini adalah sebuah kamera sederhana tanpa lensa yang memiliki satu aperture yang sangat kecil. Sederhananya, sebuah kotak/tabung kedap cahaya dengan sebuah titik lubang di satu sisi. Cahaya dari luar masuk melalui titik lubang lalu menghasilkan gambar terbalik pada sisi yang berlawanan dari tempat titik lubang tadi. Paham genks?
Kamera lubang jarum ini sebenarnya secara prinsip kerja menggunakan teknologi pertama kamera yang ada di dunia. Nah, barang yang digunakan bisa bermacam-macam. Terpenting adalah menutup jalur akses cahaya matahari ke dalam isi kotak tersebut. Jika cahaya matahari masuk lebih dari satu lobang maka sudah pasti kualitas foto yang dihasilkan akan buruk.
Nah, bungkus rokok bekas bisa dimanfaatkan untuk membuat kamera pin hole ini. Bahkan, di beberapa komunitas menyebut bahwa kaleng bungkus rokok bekas dapat menghasilkan karya fotografi lubang jarum yang lebih baik ketimbang bahan lainnya. Mengingat bahan dasarnya yang terbuat dari kaleng dan memiliki celah yang minim untuk kemasukan matahari.
Meski secara bahan dan pembuatan kamera lubang jarum ini tergolong sederhana, tapi untuk menangkap satu gambar dibutuhkan usaha yang luar biasa. Kamera ini membutuhan waktu exposure yang cukup lama, shutter-nya bisa dioperasikan secara manual, yaitu dengan membuat sebuah tutup dari bahan kedap cahaya untuk membuka dan menutup lubang. Waktu exposure yang dibutuhkan biasanya dimulai dari 5 detik sampai beberapa jam tergantung besar kecilnya titik lubang yang dibuat. Lumayan membutuhkan effort kan genks?
Kendati demikian jika kalian melakukannya secara teliti dan sabar maka hasil yang dihasilkan bisa baik dan keren. Beberapa kali bahkan komunitas lubang jarum di Indonesia mengadakan eksebisi menampilkan karya-karya ciamik mereka.
Tertarik untuk mencobanya?