THINKWAY.ID – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) telah berhasil mengembangkan varian baru tembakau yang memiliki ketahanan terhadap kondisi cuaca ekstrem La Nina yang berpotensi menyebabkan banjir atau genangan.
Menurut Peneliti dari Pusat Riset Tanaman Perkebunan BRIN, Weda Makarti Mahayu, fenomena cuaca seperti El Nino dan La Nina yang semakin sering terjadi dalam beberapa dekade terakhir meningkatkan risiko gagal panen dan menurunkan kualitas hasil panen tembakau.
“Dalam menghadapi tantangan tersebut, kami melakukan penelitian untuk menghasilkan varian tembakau yang mampu bertahan terhadap genangan air atau banjir,” jelasnya di Jakarta pada hari Rabu.
Weda menjelaskan bahwa tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan galur atau varian tembakau yang dapat bertahan terhadap tingginya kadar air tanah atau memiliki kualitas daun kering yang baik, yang penting untuk diterima di pasaran.
Penelitian terhadap varian tembakau yang tahan terhadap banjir ini dilakukan di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.
“Kami menggunakan tiga varian lokal unggul di Kabupaten Temanggung, yaitu Kemloko 2, Kemloko 3, dan Kemloko 6,” ungkap Weda.
Kemloko 2 dan Kemloko 3 telah menjadi favorit petani dan konsumen tembakau karena ketahanannya terhadap bakteri Ralstonia solanacearum dan nematoda.
Sementara itu, Kemloko 6 merupakan varian terbaru yang tahan terhadap tiga patogen utama. BRIN bekerja sama dengan Dinas Pertanian Kabupaten Temanggung dan CV Talenta Kasih Sejahtera dalam pengembangan ini.
Penelitian ini menggunakan metode seleksi Padegree dan telah dimulai sejak tahun 2020. Diharapkan bahwa Uji Daya Hasil Pendahuluan (UDHP) akan selesai pada tahun 2026.
Pengembangan varian tembakau yang tahan terhadap banjir ini menggunakan metode mutasi melalui sinar gamma Co60 dengan dosis variasi mulai dari 0 Gy hingga 200 Gy.
“Dengan harapan besar, kami berupaya untuk menghasilkan varian baru yang tangguh tanpa kehilangan karakteristik unggul yang sudah ada sebelumnya,” tambah Weda.