Pelawak Kondang H Kirun tampil mengocok perut penonton lewat leluconya di pagelaran seni dan budaya yang berlangsung di Gedung Serba Guna Kantor Desa Deles, Kecamatan Bawang, Senin 27 Desember 2021 malam.
Selain melawak, komedian senior asal Madiun Jawa Timur yang tampil bersama empat rekanya, menjadi narasumeber sosialisasi peraturan perundang-undangan cukai yang dibalut dengan jokes candaan.
Tak hanya Bupati Batang Wihaji yang terlihat hadir, Kepala Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean C (KPPBCTMP C) Tegal Yudi Hendrawan juga mengikuti hingga usai.
Puluhan petani tembakau pun juga ikut hadir, sosialisasi juga disiarkan secara live di chanel youtube Batang TV.
“Pendekatan untuk sosialisasi dengan seni dan budaya. Biasanya masyarakat lebih cepat (menangkap). Daripada pidato,” kata kata Bupati Batang Wihaji.
Sasaran sosialisasi ini adalah para petani dan stakeholder tembakau di Kecamatan Bawang, Kecamatan Reban dan Kecamatan Tersono.
Ia menyebut sosialisasi itu merupakan bagian dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT). Pemkab Batang mendapat DBHCHT Rp 7,3 miliar tiap tahun.
Politisi Golkar menyebut penggunaan DBHCHT pemkab Batang antara lain untuk sosialisasi aturan tentang cukai. Lalu, pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk 405 petani serta buruh pabrik rokok yang terdampak pandemi Covid-19.Nilai BLT-nya Rp 900 ribu.
Total ada 2.600-an buruh pabrik rokok dan buruh tani tembakau. Sekitar 2.190-an sisanya mendapat BLT dari dana cukai Pemprov Jateng senilai Rp 600 ribu.
Ia menyebut 50 persen dana untuk penanganan Covid-19. Lainnya untuk pembangunan lumbung pangan di Warungasem, sarpras untuk petani tembakau dan lain sebagainya.
Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Batang, Heru Yuwono menambahkan pihaknya mendapat Rp 939.518.100 DBHCHT. Penggunaannya untuk beberapa hal.
Penggunaan dana itu antara lain untuk program peningkatan kualitas bahan baku, lalu program pembinaan petani tembakau. Kemudian, bantuan pupuk dan mesin perajah tembakau.
“Juga ada Pengisian lumbung pangan berubah gabah senilai 50 juta atau setara 8 juta ton gabah kering giling di warungasem batang,” tambah Heru.
Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean C (KPPBCTMP C) Tegal Yudi Hendrawan mengapresiasi kinerja Pemkab Batang dalam pengelolaan dana hasil cukai. Baginya, Batang merupakan salah satu daerah dengan kinerja terbaik.
“Kabupaten Batang termasuk yang berprestasi tinggi dalam pengelolaannya, ” tuturnya.
Ia juga mengingatkan pada masyarakat untuk mewaspadai peredaran rokok ilegal. Ciri paling mudah adalah rokok polosan alias tidak ada stiker atau hologram cukainya. (Muslihun, Batang)