Thinkway Logo
Rokok Dewa 19 Legend dan Anomali di Tengah Dorongan Revisi PP 109/2012 (Sumber foto: IDN Times Jogja)

Rokok Dewa 19 Legend: Anomali di Tengah Dorongan Revisi PP 109/2012

THINKWAY.IDSoal hits dan betapa abadinya karya musisi yang satu ini, tak perlu dipertanyakan. Yang menarik perhatian adalah keputusan bisnis Ahmad Dhani, pentolan Dewa 19 ini untuk membangun bisnis pabrik rokok. Mengusung brand Dewa 19 Legend, Ahmad Dhani menyebutkan bahwa pabrik rokok Dewa 19 Legend juga akan dibangun di Batang.  Saat ini, rokok Dewa 19 Legend diproduksi oleh PT Berkah Cahaya Sejahtera yang pabriknya sendiri berada di Sidoarjo, Jawa Timur. Adapun untuk distribusinya, dipercayakan kepada CV Sadhu Mukti Bawera.

Menurut Ahmad Dhani rokok sudah mengiringi perjalanan Dewa 19 sejak tahun 1995 silam. Napak tilas, mulai 1996, rokok Sampoerna Mild sebagai produk rokok baru kala itu sudah mensponsori Dewa 19. “Tahun 1997 mensponsori juga, bahkan pada tahun 2000 Sampoerna Mild mensponsori Dewa 19 konser di 30 kota,” ujar Dirut CV Sadhu Mukti Bawera, Cut Raisha Shakira Rizki

Situasi tersebut yang kemudian membuat Ahmad Dhani berpikir mengapa Dewa 19 tidak memiliki produk rokok sendiri. Dengan merealisasikan produk rokoknya sendiri, Dewa 19 Legend bisa mensponsori grup musik Dewa 19, termasuk grup musik lainnya.”Bagaimana rokok Dewa 19 Legend ini bisa konsisten hadir mensponsori Dewa 19, tapi juga grup musik lain,” kata Cut Raisha.

Pelarangan Total Iklan dan Promosi

Inilah anomali pertama. Saat ini berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 109 Tahun 2012 Tentang Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau bagi Kesehatan, ada pengaturan khusus rokok dalam hal iklan, promosi dan sponsorship, termasuk acara  musik maupun event olahraga. PP No.109 Tahun 2012 secara khusus dan ketat mengatur produksi, distribusi, serta pemasaran produk rokok. Secara spesifik, pada pasal 47, PP tersebut melarang acara musik yang disponsori oleh perusahaan rokok untuk mempromosikan penggunaan produk sigaret.

Tak sampai di situ, kini usulan untuk merevisi PP No.109 Tahun 2012 kembali mencuat. Dorongan untuk mengubah regulasi ini menjadi semakin eksesif, harus menjadi perhatian pelaku industri hasil tembakau (IHT). Tentunya termasuk Ahmad Dhani. Apalagi, saat ini wacana yang selalu didengungkan adalah pelarangan total iklan dan promosi.

Padahal sejatinya, PP No. 109 tahun 2012 adalah regulasi yang sifatnya membatasi. Bukan melarang total. Dorongan untuk merevisi PP No.109 tahun 2012 ditujukan untuk melarang total seluruh aktivitas industri rokok. Babat alas. Tanpa mempertimbangkan kontribusi industri hasil tembakau (IHT) yang sangat besar melalui cukai hasil tembakau (CHT) yang porsinya setara hampi 10% APBN. Untuk diketahui, tahun ini, pemerintah menargetkan penerimaan CHT sebesar Rp 246 tiriliun. 

Pabrik dan Produksi Rokok Menurun

Kehadiran pabrik rokok Dewa 19 Legend ibarat oase di tengah terus menurunnya pabrik rokok di Indonesia. Ini menjadi anomali kedua. Dapat dilihat, seiring dengan kebijakan kenaikan CHT serta regulasi eksesif lainnya, banyak pabrikan skala kecil yang mulai tutup. Secara berturut-turut, industri yang secara legal beroperasi di Indonesia ini sudah menyusut jumlah pabrikannya secara signifikan.

Berdasarkan data Dirjen Bea dan Cukai, jumlah pabrik rokok terus mengalami pengurangan sejak 2011. 2011 sejumlah 1.540 pabrik. 2012 sejumlah 1.000 pabrik. 2013 sejumlah 800 pabrik. Tahun 2014 sejumlah 700 pabrik. Tahun 2015 sejumlah 600 pabrik, kemudian hingga tahun 2016 dan 2017 sejumlah 487 pabrik rokok. Ditambah lagi dengan wacana revisi PP No/109 Tahun 2012 yang didorong untuk semakin eksesif dan tak memberi ruang dan kesempatan bagi pelaku industri rokok kecil untuk dapat eksis.

Padahal mengingat signifikannya peran industri tembakau, para pelaku industri hasil tembakau (IHT) berharap proteksi pemerintah agar sektor industri ini dapat terus bertumbuh dan berdaya saing. Pemerintah perlu memandang situasi secara adil dan berpihak pada pengusaha yang lebih kecil, termasuk seluruh pelaku IHT di dalamnya.

Ahmad Dhani pun berharap agar Baladewa dan Baladewi, penggemar dari Dewa 19, untuk ikut serta dalam meningkatkan perekonomian sendiri dengan menjadi agen pemasaran dari rokok ini.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.