THINKWAY.ID – Pada suatu pekan yang lalu, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, melaksanakan pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) kepada para pekerja ekosistem pertembakauan yang bekerja di fasilitas produksi PT HM Sampoerna Tbk. yang terletak di Rungkut 2, Surabaya.
Dengan riang gembira, Gubernur Khofifah berbagi, “Saya merasa senang melihat kebahagiaan dan sukacita dari para ibu-ibu.”
Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur, Restu Novi Widiani, mengungkapkan bahwa di wilayah Jawa Timur, sebanyak 97% dari pekerja ekosistem pertembakauan adalah perempuan. Mereka tersebar luas di berbagai sektor, baik di perkebunan maupun di beragam pabrik produk tembakau. Kehadiran mereka menjadi tiang penopang utama dalam keluarga.
“Usia rata-rata mereka dalam dunia kerja telah mencapai 25 tahun. Mereka adalah perempuan-perempuan tangguh yang mampu memberikan sumbangan ekonomi yang besar bagi keluarga mereka,” ujar Novi dengan ramah.
Lebih jauh, Novi melanjutkan, para perempuan yang bekerja di ekosistem pertembakauan juga mampu mengirimkan anak-anak mereka ke berbagai jenjang pendidikan. Semangat kerja mereka di dunia industri ini mencerminkan dedikasi tinggi dan memberikan kebahagiaan bagi keluarga mereka.
Elvira Lianita, Direktur Sampoerna, dengan bangga menuturkan bahwa pekerjaan di bidang rokok kretek tangan (SKT) di Sampoerna mayoritas dipegang oleh para perempuan tangguh yang berperan ganda sebagai tulang punggung keluarga. “Para ibu yang bekerja di bidang SKT di sini berhasil meningkatkan taraf hidup keluarga mereka, mendidik anak-anak mereka, bahkan banyak yang berhasil meraih gelar sarjana. Bukan hanya itu, banyak dari mereka juga yang membuka usaha kecil menengah (UMKM),” ujar Elvira dengan bangga.
Elvira menambahkan, Sampoerna terus berkomitmen untuk mendukung kesejahteraan pekerja di sektor SKT yang padat pekerjaan. Salah satu upayanya adalah dengan memberikan dukungan dalam pengembangan kewirausahaan bagi para ibu setelah jam kerja berakhir. Langkah ini memiliki dampak ganda, tidak hanya meningkatkan perekonomian di sekitar mereka, tetapi juga memberdayakan perempuan dalam berwirausaha.
Sampoerna juga tak luput dari memberikan hak-hak yang setara kepada perempuan, termasuk hak cuti saat melahirkan, menyediakan fasilitas klinik, dan ruang menyusui. Elvira juga menjelaskan bahwa program pelatihan wirausaha dan literasi keuangan tersedia bagi karyawan dan keluarga mereka melalui program HOPE, terutama yang mendekati masa pensiun.
Kini, Sampoerna dan 38 Mitra Produksi Sigaret (MPS) membuka peluang kerja bagi lebih dari 71.000 karyawan, di mana sekitar 85% dari total pekerja tersebut merupakan pekerja SKT. Angka ini menandakan peningkatan sekitar 5.000 pekerja dibandingkan tahun sebelumnya, menunjukkan perkembangan yang positif dalam industri ini.