Temanggung adalah salah satu kabupaten di Jawa Tengah yang terkenal dengan komoditas kopi terbaik. Terdapat wilayah dengan dataran tinggi dan dataran rendah serta cuaca mendukung semakin meningkatkan kualitas kopi di Temanggung.
Kopi jenis arabika dan robusta menjadi andalan komoditas Temanggung. Kopi arabika di tanam di daerah Kledung, Bansari, Bulu, Tlogomulyo, Tembarak, Candiroto, Tretep, dan Wonoboyo. Tanaman kopi arabika ini ditanam pada ketinggian lebih dari 1.000 mdpl.
Untuk kopi robusta tak harus ditanam di dataran tinggi. Cukup dengan ketinggian di bawah 1.000 mdpl. Saat ini kopi robusta ditanam pada 20 kecamatan di Temanggung.
Arabika memiliki ciri khas rasa yang asam dengan warna yang tidak terlalu pekat. Namun, banyak orang menggemari kopi arabika, bahkan kopi arabika Temanggung menjadi juara internasional di Swedia dalam kompetisi kopi internasional.
Sedangkan kopi robusta memiliki rasa yang terasa seperti kacang-kacangan dengan dominan rasa pahit dan warna yang pekat.
Meskipun kopi arabika dan robusta sudah terjual sampai ke luar negeri. Namun, banyak sekali pengusaha kopi yang berinovasi, menciptakan rasa baru dan unik agar kopi Temanggung semakin digemari masyarakat luas.
Salah satunya adalah kopi wine. Kopi diinovasi menjadi rasa yang lebih unik. Namun, varian rasa baru ini belum banyak diketahui masyarakat.
Kopi wine berbahan utama kopi arabika merah dan kopi robusta merah yang difermentasi sehingga menghasilkan kopi rasa anggur. Pengolahan kopi wine yaitu dengan memasukkan kopi arabika merah atau robusta merah ke air, kemudian dirimbag.
Setelah itu dimasukkan ke dalam plastik yang kedap udara, fermentasi dilakukan selama 17 hari. Setelah cukup, angkat kopi yang sudah difermentasi lalu dijemur 10 hari. Ketika kopi wine kering maka proses selanjutnya yaitu kopi diselep dan diroasting menjadi bubuk kopi.
Kopi wine arabika merah diproduksi di Desa Mandisari, Kecamatan Parakan, Kabupaten Temanggung. Sedangkan kopi robusta diproduksi di Kecamatan Gemawang. (Ida Maulina Fatmawati/ayosemarang)