THINKWAY.ID – Nakama, julukan penggemar manga dan anime One Piece dari seluruh dunia girang dengan pengumuman resmi dari Netflix global pada Senin (30/1). Versi live-action One Piece bakal resmi “berlayar” tahun ini di situs film berbayar tersebut.
Meski belum merilis tanggal pasti, pengumuman tersebut menampilkan Monkey D. Luffy yang membelakangi penonton dengan mengepalkan tangan ke atas, sembari melihat ke laut lepas dan matahari terbenam.
Untuk menambah euforia, Netflix juga memajang poster resmi kedua, menampilkan seluruh kru awal dari Strawhat Pirate tersebut, lengkap dengan kapal ikonik mereka, Going Merry.
Versi live-action ini melalui kurasi ketat dari kreatornya langsung, Eiichiro Oda. Selain sebagai produser eksekutif, ia juga turut melakukan supervisi casting para pemerannya yang terdiri dari aktor dan aktris berbakat dari negara yang berbeda.
Serial live-action One Piece adalah adaptasi dari komik Eiichiro Oda yang rilis sejak 1997. Serial ini direncanakan berjumlah 10 episode untuk season perdananya.
Kisah ini menceritakan petualangan Bajak Laut Topi Jerami dengan kapten Monkey D. Luffy yang punya kemampuan tubuh melar layaknya karet akibat memakan buah Gomu Gomu. Luffy memimpin kru-krunya menjelajahi dunia imajiner bernama Grand Line untuk berburu harta karun yang paling diidam-idamkan di dunia yang dikenal sebagai One Piece.
One Piece disebut sebagai anime nomor 1 di dunia dan menduduki urutan pertama dalam serial anime terlaris sepanjang sejarah. One Piece tercatat dalam The Guinness of World Book of World Record tahun 2014 dan 2015 sebagai salah satu manga yang dicetak jutaan kopi.
Profil Eiichiro Oda, Kreator One Piece
Lahir di Prefektur Kumamoto Jepang tepat pada tahun baru 1975, Eiichiro Oda punya mimpi menjadi bajak laut dan bercita-cita menjadi seniman manga sejak berumur 4 tahun. Belakangan, alasan ia memilih profesi ini karena ia tak ingin pergi ke kantor layaknya orang dewasa yang bekerja.
Fakta menarik, Oda kecil gemar bermain sepakbola karena menggemari komik Kapten Tsubasa.
Bakat Oda sudah terdeteksi sejak kecil. Menginjak 17 tahun, Oda menerima berbagai penghargaan lewat manga berjudul Wanted. Ia menjadi asisten Nobuhiro Watsuki dalam manga Rurouni Kenshin (Samurai X) saat berusia 19 tahun. Romance Dawn, sebuah bab pertama One Piece ditulis Oda di usia tersebut.
Saat kali pertama kali terbit tahun 1997 di Majalah Shonen Jump, manga ini meledak dan mendadak populer. Inspirasi tema bajak laut dalam kisah One Piece tampaknya juga berasal dari ketertarikan Oda pada kultur Viking, penjelajah Eropa masa lalu. Sebuah serial animasi TV populer bertajuk Vicky the Viking juga turut mempengaruhi Oda dalam menciptakan salah satu karya terbaiknya.
Oda mengaku mengidolakan Akira Toriyama, kreator Dr. Slump dan Dragon Ball. Keduanya pernah berkolaborasi dalam manga Cross Epoch, menampilkan karakter-karakter utama dari One Piece dan Dragon Ball.
1999, Toei Animation mengakuisisi One Piece, dan animenya tayang bahkan hingga saat ini.
Persona dan Hal Menarik dari Eiichiro Oda
Pria yang dikenal dengan panggilan Oda-cchi ini adalah seorang perfeksionis sekaligus pekerja keras. Diceritakan, ia rutin bangun jam 5 pagi dan bekerja sampai jam 2 pagi. Artinya, ia hanya punya waktu tidur selama 3 jam dalam sehari, dan bekerja lebih dari 20 jam per hari.
Oda lebih suka bekerja dengan sedikit asisten. Bahkan, dia bisa mengerjakan sebagian besar bab seorang diri. Saat ia sedang serius menggambar, maka suasana ruangan harus mendukung. Tak boleh berisik dan tak ada suara.
Oda adalah seniman yang spesial, ia selalu berusaha menempatkan diri di posisi pembaca untuk memahami cerita apa yang harus dibuat, tujuannya agar cerita itu bisa dinikmati pembaca.
Karakter-karakter pada manga One Piece banyak yang terlihat komikal, ini karena Oda menggunakan teknis garis dasar sederhana khas gambar anak-anak. Ia gemar mengadaptasi nama-nama legenda dalam sejarah atau mitologi, dan desain karakter yang didasarkan pada orang-orang terkenal di dunia nyata.
Dalam setiap halaman judul bab One Piece, Oda kerapkali memasukkan gambar binatang, karena kecintaannya pada binatang.
Oda adalah perokok, ini mungkin karena tekanan tingkat tinggi sebagai seorang mangaka (pembuat manga).
Oda merupakan seniman yang paling tak suka wajahnya diperlihatkan, terutama saat wawancara. Ia sangat menjaga privasinya meskipun namanya sudah besar di dunia anime dan manga. Biasanya, wajah Oda ditutupi dengan karakter Luffy.
Disebutkan bahwa hanya tiga orang di dunia ini yang mengetahui akhir cerita manga ini. Pertama, Oda sendiri. Kedua, Hinati Fujinami, Nakama yang menderita kanker paru-paru. Oda memberi tahu akhir dari One Piece kepadanya sebelum meninggal di rumah sakit, yang merupakan permintaan terakhirnya untuk mengetahui akhir dari ceritanya. Ketiga, editor Oda.
Apa yang telah dilakukan Oda mmebuahkan hasil luar biasa. Dari tangan dinginnya, Oda terbukti mampu membuat penggemarnya selalu menantikan chapter demi chapter terbaru One Piece tiap pekannya.
Walaupun banyak Nakama yang khawatir dengan ketidaksesuaian versi live-action One Piece dengan versi aslinya, tapi serial ini layak ditunggu.