THINKWAY.ID – Boleh dibilang saya adalah penikmat film Batman besutan Warner Bros, mulai dari Batman-nya Tim Burton (Batman, 1998) hingga yang paling baru, yang lagi nge-hype banget, The Batman (2022) besutan Matt Reeves.
Meski menjadi film yang melelahkan karena durasi dan teka-teki yang disuguhkan memaksa saya untuk tetap fokus. Tetapi secara keseluruhan tidaklah mengecewakan, pengambilan gambarnya keren, scoring-nya eta pisaaan! Si paling bisa bikin saya insekyur, sehabis nonton filmnya. Dan baru tahu kalau yang bikin scoring sama kayak yang ada di The Mandalorian. Ikonik banget meman Mantap mas Giacchino!!!
Kendati demikian, sebenarnya dari rentetan film Batman yang disuguhkan Warner Bros saya masih belum bisa move on dari trilogi The Dark Knight. Waktu itu saya melihat film super hero yang begitu realistis. Nggak terlalu powerfull, bisa terluka, dan mudah dikibuli. Tapi ya nggak tahu sih, nanti bakal dibuat kayak gimana kelanjutan sekuel The Batman era Robert Pattinson.
Ngomong-ngomong soal Robert Pattinson, pihak Warner Bros mempersiapkan betul orang dibalik pemeran Bruce Wayne. Ada satu kesamaan yang dimiliki oleh Robert Pattinson kenapa dia dijadikan pilihan utama. Kalian pasti tahu dong kalau mas Rob ini pernah berperan sebagai vampir penyedot cinta dan harapan manusia. Yak, Twilight. Terus apa kesamaannya dong?
Yak betul, sama-sama aktif di malam hari alias doyan melek. Sekali lagi pihak Warner Bros dengan sangat jeli mengulik kekuatan super dari Batman dan itu sejalan apa yang pernah dikatakan Rhoma Irama, “Begadang ….”
Alih-alih mengisi kegiatan malam dengan mengasah nurani untuk salat malam, Bruce Wayne lebih memilih untuk melakukan Eniri (Every Night Ride) tanpa membawa perlengkapan vlog dan musik lo-fi. Mendatangi tiap sudut kota Gotham untuk membasmi kejahatan yang ada. Nice.
Komposisinya sebagai pahlawan tanpa kekuatan super sudah purna. Tajir melintir, terkenal, disegani para pejabat setempat, jago berantem, cerdas, taktis, up-to date soal teknologi, dan ditambah kuat melek malam.
Kalau merujuk dari hasil survey yang dilakukan oleh NGO (Non-Gotham Organization) setempat kejahatan, 80-an% dilakukan di sepertiga malam terakhir. Jajaran penjahat ganas pelumat kebaikan seperti Penguin, Salvatore Maroni, The Riddler, hingga Joker pun mengamini hal tersebut. Mungkin, mereka lah respondennya.
Bagi yang mengikuti film-film Batman, coba kalian perhatikan betapa kuat fisiknya saat main hakim sendiri melawan penjahat. Pukulan-pukulan brutal yang dilancarkan tanpa henti, kaki yang tak kenal lelah untuk melangkah. Semuanya dilakukan dengan ikhlas dan yang pasti tanpa riba. Nggak mungkin juga kan, malamnya gebuk-gebukan siangnya jadi lintah darat berkedok Wayne Simpan Pinjam.
Saya jadi kepikiran satu hal, apa booster sang Batman dalam melakoni kegiatan ngalong-nya? Ambil contoh saja para aktivis ronda butuh dorongan setidaknya gorengan, kopi, dan rokok untuk tetap fokus dalam menjaga kompleksnya tetap aman dalam semalam. Apakah sebelum melakukan aksinya si Batman cangkrukan dulu sama Alfred sambil rokokan dan ngemil gorengan? Haha hihi ngejulidin fyp di TikTok baru keluar dari goa apa gimana sih?
Terus setelah selesai membasmi kejahatan, kan pulangnya pagi tuh, apakah beliau WA si alfred dulu buat nyiapin english breakfast dan teh camomile biar tidurnya nyenyak?