Pertama kali saya mengetahui dan mengenal sosok Vincent Rompies, saya mengenalnya sebagai seseorang yang bengal, amoral, dan segala hal yang melekat pada diri seorang rockstar. Imaji saya tentang bassist dari band ternama ibukota, Club Eighties tersebut cenderung tak baik. Imaji tersebut ditopang dengan tubuhnya yang ceking dan dibarengi dengan tingkah laku di panggung yang arogan serta tak menyenangkan. Namun, seiring waktu berjalan rupanya ada hal-hal yang bisa membuat saya mengubah pandangan saya terhadap sesosok Vincent Rompies.
Patut diakui Club Eighties merupakan sebuah band yang pernah menghentak panggung pensi anak-anak SMA di Jakarta era 2000-an. Bermula dari pensi skala sekolah di ibukota, band asal Institut Kesenian Jakarta ini kemudian dikenal oleh banyak masyarakat di Indonesia. Saya dan tentunya banyak orang di luar sana pasti mengenal band ini dari lagunya yang berjudul gejolak kawula muda.
Video klip dari lagu ini tampil rutin di acara MTV yang saat itu menjadi bagian dari program sebuah televisi swasta Bernama Global TV. Video klip yang unik karena mempertontonkan para personel Club Eighties yang berperan sebagai pemain badminton dalam sebuah kompetisi olahraga tingkat kampus. Video klip kedua Club Eighties yang terekam dalam ingatan adalah dari lagu berjudul Cinta dan Luka yang mempertontonkan seekor anjing yang patah hati dan terluka.
Vincent Rompies bukanlah ranger merah dalam band Club Eighties. Ia hanya personil yang memiliki aura berbeda dari rekan-rekannya. Aura yang hanya disukai oleh beberapa orang saja. Apalagi sejak ia sering melakukan kehebohan di atas panggung yaitu tampil telanjang tanpa sehelai benang yang menyelimuti tubuhnya. Aksinya itu kemudian membuatnya harus berurusan dengan pihak kepolisian saat menggung pada sebuah pensi di SMA Tarakanita Jakarta Selatan.
Bagi yang mengikuti club eighties sejak era 2000-an maka mereka akan menangkap aura tersendiri dari seorang Vincent Rompies. Meski Vincent tak lagi menggawangi band tersebut, namun aura tersebut masih tetap hadir dari dirinya saat band ini manggung dengan personil yang lengkap termasuk Vincent.
Vincent yang berbeda akan kita kenal sebagai seseorang yang sangat jahil. Citra ini tentu muncul akibat acara Ups Salah di trans7 yang pernah dibawakannya dulu. Bertindak sebagai seorang penelon bergaya pakaian detektif, Vincent akan mengerjai orang-orang yang ditelponnya. Apa yang dilakukannya benar-benar total hingga tiap kali ia mengerjai seseorang maka seseorang tersebut tak sadar bahwa dirinya sedang dikerjai.
Vincent yang lain juga akan kita kenal sebagai seorang host yang hebat yang sudah menghias dan menghibur kita di layar kaca. Bersama dengan rekan sehidup sematinya, Deddy Mahendra Desta. Keduanya menjelma menjadi duo host papan atas legendaris di Indonesia. Kerap tampil blak-blakan dengan lawakan yang segar, tak kaget maka acara yang mereka bawakan selalu laku dinikmati penonton.
Vincent bagi rekan-rekan tongkrongan di kompleks perumahannya adalah sesosok bocah kecil yang jenaka namun punya semangat yang tinggi untuk meramaikan suasana. Dia memiliki kemauan yang kuat untuk mengikuti apa saja yang menjadi tren di tongkrongannya saat itu. Saat tongkrongannya harus bersinggungan dengan kelompok lain, ia jadi salah satu orang yang paling beranin untuk melawan dan siap adu fisik. Solidaritasnya tak pernah diragukan oleh sahabat-sahabatnya.
Seperti layaknya sebagian besar manusia Indonesia, Vincent Rompies juga menggemari tembakau. Dia tak pernah malu untuk menyembunyikan identitasnya sebagai seorang perokok. Tampil apa adanya membuat dirinya disukai dan diidolakan oleh banyak pemuda di negeri ini. Jangan salah sangka karena sebagai seorang perokok ia tetap gemar berolahraga baik itu bersepeda, sepak bola, dan juga badminton.
Belum lagi kelihaiannya dalam bermusik dan tetap produktif bersama band Goodnight Electric. Bermain peran pun bisa dan sudah dibuktikannya dalam banyak film layar lebar yang dia perankan. Barangkali satu-satunya hal yang dia tak bisa adalah kembali ke masa lalu dan mengubah jalan hidupnya menjadi sesosok yang berbeda seperti selama ini.
Melihat Vincent Rompies adalah melihat sesosok idola. Sesosok bintang yang terasa begitu dekat dengan diri kita. Seseorang yang terlahir menjadi rockstar ini bukanlah seseorang yang sulit digapai jika kita ingin menjadi dirinya. Hebatnya, Vincent Rompies memiliki aura yang berbeda-beda namun tetap keren jua!