Potret

Luas Lahan Tembakau di Sumenep Capai 21.893 Hektar

Luas area lahan tembakau di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur pada tahun 2019 mencapai 21.893 hektar dengan target produksi sebanyak 14 ribu ton dengan perkiraan 600 kuintal per hektar.

Ploting area tahun ini tidak ada perubahan dibandingkan tahun 2018. Sebab, penetapan itu mengacu pada realisasi tahun sebelumnya. Luasan area tersebut diperkirakan membutuhkan bibit tembakau sekitar 547.325.000 batang.

“Ploting area tembakau tahun ini sama dengan ploting area tahun 2018, sama sekali tidak ada perubahan,” kata Kabid Perkebunan, Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura (Dishortbun) Sumenep, Abdul Hamid, Senin (24/6/2019).

Area tersebut kata Hamid hanya tersebar di daerah kecamatan wilayah daratan. Sementara untuk daerah kepulauan tidak termasuk daerah penghasil tembakau yang sifatnya produksi.

“Di kepulauan tidak masuk, di daratan saja hanya 17 kecamatan, karena dua kecamatan tidak ada, yakni Kecamatan Kalianget dan Kecamatan Kota,” ungkapnya.

Tidak masuknya ploting area tanaman tembakau di dua kecamatan itu karena unsur tanahnya tidak masuk kriteria yang diinginkan pihak pabrikan.

“Kami sudah menghimbau agar tidak menanam tembakau di sawah irigasi, tapi masyarakat tetap. Karena kualitasnya akan jauh beda dengan tembakau tegalan dan gunung. Sehingga harganyapun jauh beda,” ujarnya.

Saat ini lanjut Hamid, petani sudah bisa memulai melaukan penyemaian bibit tembakau. Karena sudah memasuki musim kemarau. “Berdasarkan hasil informasi dari BMKG, dekade ketiga April sudah masuk musim kemarau. Jadi, petani sudah bisa memulai tanam tembakau,” tandasnya.***

Sumber: Surabaya Pagi

Redaksi

About Author

You may also like

Potret

Dinas Perkebunan Jambi Lirik Potensi Tembakau Rakyat

Potensi komoditi perkebunan tembakau (tobacco) di Provinsi Jambi, terutama di tiga daerah penghasil, seperti Kabupaten Merangin, Kota Sungai Penuh, dan
Potret Tradisi

Jejak Yap Kay Tjay, Pemburu Tembakau Asal Tiongkok

Ratusan tahun, penjelajah dari berbagai negara Eropa, Tiongkok, Jepang, Timur Tengah dan lain-lain berebut masuk di daratan nusantara. Mereka tertarik