THINKWAY.ID – Kretek tidak bisa lepas dari Indonesia. Rokok yang terbuat dari tembakau dan cengkih ini memiliki penggemar tersendiri untuk menikmatinya. Bermula dari Kota Kudus, kretek sejak abad ke 19 semakin berkembang luas. Untuk memperkaya keingintauan tentang kretek, Netflix pada tahun ini akan akan menayangkan serial original pertema yang berjudul Gadis Kretek.
Bagi pencita perfiliman di Indonesia, film Gadis Kretek akan menjadi referensi bagaimana kretek menjadi saksi peristiwa sejarah selama era penjajahan yang juga mengangkat kisah romansa dengan balutan perkembangan industri kretek di tanah air.
Serial yang posternya sudah dipasang di halaman aplikasi Netflix ini merupakan adaptasi dari novel berjudul yang sama karya sastrawan Indonesia, Ratih Kumala. Film serial Gadis Kretek akan semakin seru karena dibintangi oleh sejumlah aktor dan aktris ternama. Diproduksi oleh BASE Entertaiment dengan Shanty Harmany dan Yanya Yuson sebagai showrunner, serial ini akan disutradarai oleh Kamila Andini dan Ifa Isfansyah.
Sebelum menyutradarai film ini, Kamila Andini sendiri sebelumnya merupakan sutradara dari film Yuni dan beberapa film lainnya. Sedangkan Ifa Isfansyah merupakan sutradara dari film Sang Penari, Garuda di Dadaku, Pendekar Tongkat Emas, dan masih banyak lagi. Ifa juga membagikan ceritanya dalam unggahan di Instagram, jika sejak pertama kali ia membaca draft novel Gadis Kretek, ia sudah ingin mengalihkan ceritanya dalam bentuk visual.
Gadis Kretek akan dibintangi oleh beberapa aktor dan aktris kondang seperti Dian Sastrowardoyo, Ario Bayu, Putri Marino, dan Arya Saloka. Pada serial ini, Dian Sastrowardoyo akan memerankan tokoh Dasiyah atau Jeng Yah, seorang perempuan visioner dan anak dari pengusaha kretek yang dikenal akan kemampuannya dalam meracik saus rokok kretek yang nikmat.
Sementara itu, Ario Bayu akan berperan sebagai Soeraja, seorang pemuda yang rajin dan ulet yang secara tak sengaja masuk ke dalam industri kretek, hingga kemudian memiliki usahanya sendiri dan meninggalkan warisan yang berharga untuk keluarganya.
Kemudian Putri Marino akan berperan sebagai Arum, gadis independen dan penuh dengan rasa ingin tahu yang tinggi, dan Arya Saloka akan berperan sebagai Lebas, anak bungsu Soeraja, seorang lelaki yang bebas dan hidup dengan caranya sendiri.
Selain mereka, tentu akan ada beberapa aktor dan aktris Indonesia lainnya yang akan ikut berperan dalam serial ini, seperti Ibnu Jamil, Sheila Dara Aisha, Tissa Biani, Winky Wiryawan, Dimas Aditya, dan masih banyak lagi.
Dalam pembuatan novelnya sendiri, sang novelis mengaku bahwa ia membutuhkan waktu selama empat tahun untuk melakukan riset. Pasangan dari Eka Kurniawan ini, turun langsung ke dalam pabrik-pabrik kretek yang ada di Jawa Tengah dan Jawa Timur, bahkan sampai membeli berbagai macam jenis kretek dan mengoleksinya sebanyak 200 bungkus.
Hal ini Ratih Kumala lakukan agar novelnya tidak hanya dapat menghibur pembaca, namun juga dapat memberikan pengetahuan terkait latar belakang dan sejarah rokok kretek di Indonesia sesuai fakta yang sebenarnya. Selain itu, di dalam novel Gadis Kretek, penulis juga memperkenalkan berbagai macam kretek dan tembakau, seperti Tembakau Srintil yang merupakan tembakau berkualitas terbaik dengan kadar nikotin tertinggi.
Kabar mengenai penggarapan proyek serial ini pertama kali diketahui pada 25 April 2022 melalui sebuah potret Dian Sastrowardoyo dan Putri Marino dalam salah satu twit di akun Twitter @WatchmenID yang sering memberikan informasi seputar dunia perfilman dan pertelevisian. Potret yang tercantum dalam twit tersebut menampilkan Dian dan Putri saling bertatapan dengan menggunakan kebaya. Dian membawa sebuah kertas putih berlogo ‘N’, yang terlihat mirip dengan logo Netflix.
Berselang dua bulan kemudian, yakni pada 13 Juli, Dian mengirim ulang unggahan cerita Shanty Harmayn, produser BASE Entertainment, di akun Instagramnya. Dalam unggahan tersebut, Dian bersama Putri terlihat sedang membaca naskah untuk sebuah serial orisinal Netflix berjudul Gadis Kretek.
Kabarnya, penonton pun diajak menyaksikan tumbuh kembang industri rokok di Indonesia mulai dari zaman kerajaan, penjajahan Belanda hingga periode Kemerdekaan. Pak Raja, dikisahkan sebagai seorang Juragan Rokok terkaya di daerahnya.
Sinopsis Gadis Kretek
Kisah dari novel yang berhasil masuk ke dalam 10 besar penghargaan Kusala Sastra Khatulistiwa sejak peluncuran pertamanya di tahun 2012 ini, bermula ketika Soeraja yang sedang sakit keras tiba-tiba sering mengigau dan menyebutkan nama “Jeng Yah” dan ingin bertemu dengan sosok tersebut sebelum ajal menjemputnya.
Demi mengabulkan permintaan terakhir ayahnya itu, ketiga anaknya yaitu Lebas, Karim, dan Tegar, bertekad dan berusaha untuk memenuhi permintaan terakhir sang ayah dengan mencari sosok yang sering disebutkan oleh ayahnya itu.
Dalam perjalanan ketiganya, kita tidak hanya dibawa ke dalam masa lalu Soeraja serta pencarian cinta dan jati diri para tokohnya, namun kita juga akan dibawa dalam suatu kisah sejarah perkembangan kretek di Indonesia, yang bukan hanya bercerita tentang usaha kretek rumahan, tetapi juga bagaimana rokok kretek ini bisa membangun perekonomian masyarakat yang ada di Kota M.
Penasaran bukan dengan kisah mereka? Sebelum serialnya tayang, alangkah baiknya kamu untuk membaca bukunya terlebih dahulu untuk melihat kelanjutan dari perjalanan ketiganya dalam mencari sosok bernama Jeng Yah.