THINKWAY.ID – Karakter fiksi komik atau cerita bergambar (cergam) lokal legendaris Panji Tengkorak bakal diangkat dalam versi animasi layar lebar. Film animasi adaptasi Panji Tengkorak ini digarap oleh animator lokal asal Bandung, Daryl Wilson di bawah naungan Falcon Studios.
Daryl yang sekaligus berperan sebagai sutradara film ini, merupakan salah satu pembuat film animasi lokal sekaligus CEO PT Kumata Indonesia. Kumata Studio telah menghasilkan beberapa karya animasi mulai dari Si Juki The Movie, Miles and Stones, Biggy Buddy, J-town dan Warkop DKI Reborn.
Alasan mengapa beformat animasi adalah, karena bila karakter laga Panji Tengkorak diadaptasi sebagai live-action, kesulitan teknisnya bakal lebih kompleks dengan koreografi bertarung dan tak bisa mengesampingkan efek CGI.
Lewat adaptasi secara lepas dalam bentuk animasi, penonton diharapkan akan lebih hanyut dalam dunia yang imajinatif, apalagi kisah Panji Tengkorak yang bernuansa gelap. Film ini digadang-gadang bakal melibatkan 250 animator lokal, belum termasuk penulis cerita, aktor dan penata musik. Mereka akan bekerja selama setahun penuh.
Komik silat yang populer di era 60-an ini jadi pionir dalam genrenya. Sempat diadaptasi pada 1971 lewat film, lalu lewat adaptasi animasi dengan tujuan memgenalkan karakter ini pada generasi terkini.
Diktip dari Twitter @jagatverse, dalam versi animasi, Panji Tengkorak akan ditampilkan sebagai sosok yang kembali mencari jati dirinya, usai ditinggal mati istrinya di peperangan.
Panji digambarkan tak berfokus pada elemen kebaikan dan keadilan seperti yang umum dilakukan pada konsep karakter pahlawan (superhero). Panji Tengkorak lebih tepat disebut sebagai anti-hero atau nirwira, bukan murni pahlawan. Karakter Panji pernah jadi salah satu ikon budaya populer pada masanya.
Film ini belatar pasca perang besar atrisi antar dua kerajaan Nusantara di masa silam, awal abad ke-15. Film ini berusaha madukan setiap elemen dari serial komiknya. Ini hampir mirip seperti formula sutradara Upi saat menggarap film Sri Asih yang mengambil semua aspek dan spirit dari ketiga Sri Asih berbeda untuk masuk ke dalam 1 film.
Pengembangan cerita untuk film ini memakan waktu 2 tahun, dan 1 tahun untuk proses produksi.
Sejumlah pesohor tanah air didaulat mengisi voice acting film ini, dengan pengisi suara utama Denny Sumargo sebagai Panji Tengkorak. Nama-nama lain yang diproyeksikan mengisi voice acting antara lain Donny Damara, Cok Simbara, Aghniny Haque, Nurra Datau, Donny Alamsyah, hingga Revaldo.
Tentang Panji Tengkorak
Panji Tengkorak merupakan kisah fiksi dengan karakter utama bernama Panji, pendekar silat yang terlibat dalam peperangan besar di abad ke-15. Dalam versi originalnya, Panji Tengkorak berlatar di Nusantara pada zaman saat perguruan-perguruan silat saling beradu ilmu, berebut pengaruh dan kekuasaan.
Komikus Indonesia asli Kebumen Hans Jaladara atau hanya “Hans” adalah sosok dibalik karakter dan kisah fiksi Panji Tengkorak. Komiknya kali pertama terbit pada 1968 dalam lima serial. Pada era yang sama, karakter Si Buta dari Gua Hantu karya Ganesh TH juga mencapai kepopuleran serupa.
Saking populernya, komik Panji Tengkorak ini didaur ulang dan diterbitkan lagi pada tahun 1985 dalam dua serial. Terdapat juga daur ulang dalam versi manga dengan gaya ilustrasi khas Jepang, terbit pada 1996.
Versi live-action komik ini di layar lebar muncul pada 1971 dengan judul yang sama, “Pandji Tengkorak” atau “The Ghostly Face” untuk versi internasionalnya. Versi ini disutradarai oleh A. Harris dengan pemeran utama Deddy Sutomo, dan pemeran pendukung Lenny Marlina, Rita Zahara, Shan Kuang Ling Fung, dan Maruli Sitompul.
Panji Tengkorak menceritakan petualangan hidup dan cinta tragis yang dialami Panji, seorang pendekar silat murid semata wayang dari Nagamas, seorang jagoan silat aliran hitam. Diceritakan, Panji berkelana mencari pembunuh Murni, istrinya yang meninggal dibunuh pendekar asing misterius yang mencari kitab ilmu hitam warisan almarhum gurunya.
Dalam pengembaraannya, Panji menyamar sebagai pengemis dan menggunakan sebuah topeng menyeramkan berwujud tengkorak, sehingga ia dikenal dengan Panji Tengkorak, atau Pengemis (Iblis) dari Kidul (Selatan) karena berasal dari pantai selatan. Panji mengembara dengan sebuah tongkat pengemis yang menyembunyikan sebilah pedang panjang di dalamnya.
Aliran ilmu silat yang didalami Panji dari gurunya tergolong ilmu silat beracun yang tergolong hitam dan sesat. Panji sendiri adalah seorang yang tak segan-segan mencabut nyawa musuhnya dengan ilmunya saat membela diri.
Panji Tengkorak dijadwalkan tayang di layar lebar pada pertengahan 2024 di bioskop. Dengan film ini, diharapkan komik lokal kembali berjaya di negerinya sendiri.
Film ini menjadi tantangan tersendiri untuk pembuatnya, maupun untuk penonton. terkait dengan implementasi kisah komik zaman dahulu dikaitakan dengan relevansi di masa kini.