THINKWAY.ID – Genks! menjaga lingkungan hidup adalah kewajiban dari seluruh masyarakat. Mendapatkan lingkungan hidup yang bersih dan sehat juga merupakan hak bagi seluruh masyarakat. Hak dan kewajiban beriringan bersama. Namun, di titik kesadaran untuk menjaga alam saja tak semua orang memilikinya.
Ada banyak beragam cara untuk dapat terlibat dalam aksi melindungi keberlangsungan alam kita. Seperti yang sudah disebutkan di awal bahwa niat dan kesadaran adalah hal yang paling elementer untuk dilakukan. Ketika kesadaran sudah muncul maka otaknya akan bergerak menuntun tubuh untuk dapat melakukan hal-hal yang bermanfaat.
Dimulai dari individu lalu lingkungan sekitar kita seperti keluarga. Barangkali kita harus mulai memasukkan satu standar untuk mencapai keluarga bahagia. Standar itu adalah kesadaran dan kepedulian sebuah keluarga untuk ikut serta dalam upaya melindungi alam.
Hari ini, Rabu (29/06) bertepatan dengan perayaan hari keluarga nasional. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri, ada 87,83 juta jiwa yang berstatus sebagai kepala keluarga (KK). Jumlah yang sangat banyak dan rasa-rasanya belum semuanya memiliki kepedulian terhadap lingkungan hidup.
Jumlah keluarga yang sangat banyak tersebut juga berpengaruh pada limbah sampah yan dihasilkan. Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), 37,3% sampah di Indonesia berasal dari aktivitas rumah tangga. limbah dari rumah tangga berasal dari dapur, kamar mandi, cucian, limbah bekas industri rumah tangga dan kotoran manusia
Banyaknya jumlah keluarga di Indonesia, bisa sementara disimpulkan bahwa orang tua seperti ayah dan ibu memiliki peran penting dalam membangun kepedulian di dalam rumah. Jika orang tua memberikan contoh maka anak-anaknya juga bakal mengikutinya dengan baik.
Jika kesadaran dan kepedulian sudah muncul maka selanjutnya adalah tindakan nyata. Banyak cara yang mudah bagi sebuah keluarga untuk bisa mengelola limbah rumah tangga mereka dengan baik. Bahkan limbah-limbah tersebut juga dapat digunakan menjadi barang yang layak guna kembali.
Limbah-limbah rumah tangga tersebut dapat dimanfaatkan menjadi kompos untuk pupuk tanaman di sekitar rumah. Beberapa jenis wadah plastik memang memiliki keterangan untuk dipakai sekali saja namun bisa juga anda manfaatkan kembali seperti medium untuk menanam bunga dan diisi dengan tanah.
Jadi, saatnya keluarga menjadi tempat yang tepat untuk memulai kepedulan serta aksi nyata menjaga lingkungan hidup. Mengingat keluarga Indonesia memiliki potensi yang luar biasa dengan jumlah yang besar, jika dimaksimalkan maka harapan kita akan ekosistem alam yang lebih bersih dan menyehatkan bisa tercapai.