THINKWAY.ID – Tim nasional Belanda berhasil maju ke babak 16 besar Piala Dunia Qatar 2022 setelah mengalahkan tim tuan rumah, Qatar dengan skor 2-0. Tim Oranje membukukan 2 goal, masing-masing oleh Cody Gakpo (26′) dan Frenkie de Jong (49’) pada laga yang digelar di Stadion Al Bayt, Al Khor, Qatar tersebut.
Sementara untuk Qatar, negara ini mencetak sejarah sebagai tuan rumah pertama Piala Dunia yang tak berhasil merain 1 poin pun dalam gelaran Piala Dunia. Alhasil, Qatar gagal lolos ke fase berikutnya.
Belanda di masa lalu punya keterkaitan dengan Indonesia. Karena beberapa faktor, banyak warga Indonesia yang pindah ke Belanda, terutama setelah Belanda angkat kaki tahun 1942 pasca okupasinya atas Indonesia. Ini membuat tak sedikit penduduk Belanda yang punya darah Indonesia, baik langsung ataupun tidak.
Beberapa pemain nasional sepak bola Belanda tercatat berdarah Indonesia. Walaupun punya kemungkinan membela tim nasional Indonesia, mereka lebih memilih membela Tim Oranje yang punya prestasi yang lebih mentereng dalam kancah persepakbolaan dunia.
Berikut 5 pemain Belanda yang berdarah Indonesia:
Virgil van Dijk
Van Dijk lahir tahun 1991 di Kota Breda, Belanda. Bek Liverpool ini lahir dari pasangan campuran. Ayahnya bernama Ray van Dijk, ibunya bernama Ruby van Dijk (nama asli: Heelen Fo Sieeuw). Darah Indonesia berasal dari ibunya, Ruby, yang merupakan keturunan Suriname. Saat masa penjajahan, Suriname jadi tempat pengasingan untuk orang-orang Indonesia selama masa penjajahan Belanda. Ia dibeli oleh Liverpool dari Southampton, dan merupakan bek termahal yang pernah didatangkan oleh Liverpool dengan mahar 84 juta euro. Tak heran, ia dipanggil KNVB, federasi sepak bola Belanda untuk membela Tim Oranje di Piala Dunia Qatar 2022.
Memphis Depay
Pemain bernomor punggung 10 di tim nasional Belanda ini lahir pada 1994, lahir di kota Moordecht, Belanda. Bernama lengkap Memphis Depay Batmamolin, Ibunya asli Belanda, sedangkan ayahnya berasal dari Tiakur, ibu kota kabupaten Maluku Barat Daya, provinsi Maluku, Indonesia. Saat masa kecil, Depay sempat dilatih oleh pelatih kawakan asal Indonesia yakni Jodinad Engko, saat memperkuat Kerambah FC. Pernah masuk akademi muda klub PSV Eindhoven saat berusia 12 tahun hingga tembus tim senior, Memphis pernah memperkuat Manchester United, Lyon, dan Barcelona sebagai klub terkini yang ia bela.
Giovanni van Bronckhorst
Gio, panggilan akrabnya, merupakan pemain Belanda keturunan Indonesia, yang pernah berjaya bersama tim nasional Belanda. Darah Indonesia bahkan cukup kental padanya, karena Ayahnya, Victor Van Bronckhorst, adalah pria campuran Ambon-Belanda. Sementara sang ibu, Fransien Sapulette, merupakan putri asli Pulau Saparua, Maluku. Perannya di tim Belanda sangat penting, sampai-sampai Gio didapuk sebagai kapten pada Piala Dunia 2010. Ia mencatatkan total 106 penampilan sebagai bek kiri bersama Belanda, dengan 6 gol. Pernah membala klub-klub raksasa seperti Feyenoord, Barcelona, dan Arsenal, Gio memutuskan pensiun pada 2010.
Robin van Persie
Lahir tahun 1983, van Persie justru tidak lahir dari keluarga sepak bola. Keluarganya kebanyakan berprofesi sebagai pekerja seni. Ayahnya, Bob van Persie adalah seorang seniman patung. Sementara Jose Ras, ibunya, merupakan pelukis sekaligus perancang busana. Darah Indonesia pada van Persie datang dari garis ibunya. Nenek Van Persie diketahui berasal dari Surabaya. Karier sepak bolanya dimulai saat ia membela Feyenord Rotterdam. Ia pindah ke Arsenal, pada usia 21 tahun, dan menjadi legenda di klub London tersebut sebelum pindah ke Manchester United. Ia membela tim nasional sepak bola Belanda pada Piala Dunia 2006, 2010, dan 2014. Serta pada Piala Eropa 2008 dan 2012. Robin Van Persie dijuluki The Flying Dutchman setelah ia mencetak gol lewat sundulan kepala seolah-olah separuh terbang, pada laga Piala Dunia 2014 dalam fase grup melawan Spanyol.
Ruud Gullit
Legenda AC Milan ini lahir dari Ayah bernama George Gullit, pria kelahiran Suriname yang masih memiliki keturunan Maluku. Mengawali karier di Feyenoord dan PSV Eindhoven, dan menggalami masa emas sebagai pesepakbola kala membela AC Milan, dengan memboyong gelar juara Serie-A edisi 1987/1988, 1991/1992, dan 1992/1993. Tak hanya itu, Ruud Gullit juga merengkuh gelar Liga Champions berturut-turut bersama AC Milang pada musim 1988/1989 dan 1989/1990. Ia sempat meraih predikat sebagai pemain tebaik dunia atau trofi Ballon d’Or pada 1997. Bersama dua sahabatnya yakni Marco van Basten dan Frank Rijkaard, ketiganya jadi trio penyerang yang ditakuti di Eropa dan dunia di era 1990-an.