THINKWAY.ID – Piala Dunia 2022 Qatar resmi dibuka pada Minggu (21/11) petang. Upacara pembukaan ini digelar di Al Bayt Stadium, Al Khor, dimeriahkan pentolan boyband Korea, BTS Jungkook, penyanyi India Nora Fatehi, aktor watak Hollywood Morgan Freeman, dan seorang penyandang disabilitas asal Qatar, Ghanim Al Muftah.
Tak ketinggalan, maskot Piala Dunia tahun ini, bernama bernama La’eeb, dengan ciri utama berbentuk bagai penutup kepala penduduk Timur Tengah. Situs resmi badan sepak bola dunia FIFA menyebutkan, La’eeb dalam bahasa Arab berarti “pemain dengan kemampuan super”. La’eeb tak merujuk pada entitas tertentu, seperti hewan, manusia, atau benda yang “dihidupkan”.
La’eeb adalah sesuatu yang sengaja tak dideskripsikan, sehingga para fans sepakbola bisa menginterpretasikan sesuai kemauan dan pemahaman mereka. La’eeb diceritakan sosok yang selalu semangat bermain, menyebarkan kegembiraan dan kepercayaan diri. Karakter ini diharapkan bisa membakar semangat pemain dan sukacita fans.
Karakteristik Unik Maskot Piala Dunia
Sebuah maskot khususnya dalam perhelatan olahraga, sengaja diciptakan dengan sifat dan karakteristik unik, didesain untuk promosi dan menghibur para penonton. Dalam perjalanannya, peran maskot meluas, misalnya sebagai duta negara tuan rumah, dan merchandise produk yang mewakili perhelatan tersebut.
Meskipun Piala Dunia sudah terselenggara sejak 1930, maskot Piala Dunia kali pertama resmi dikenalkan di Inggris, tahun 1966. Tradisi maskot terus berlanjut sampai perhelatan Piala Dunia 2022 di Qatar.
Sebelum La’eeb, terdapat maskot-maskot Piala Dunia yang begitu ikonik, bukan hanya karena karakternya yang unik, tapi juga karena mewakili Piala Dunia edisi tertentu secara keseluruhan.
World Cup Willie
World Cup Willie adalah maskot pertama Piala Dunia, saat ajang ini digelar di Inggris tahun 1966. Didesain oleh ilustrator buku anak-anak berkebangsaan Inggris, Reg Hoye, maskot ini berwujud singa jantan, simbol tradisional kerajaan Inggris beratribut jersey tim nasional Inggris bermotif bendera negara tersebut, Union Flag. Karena begitu populer, World Cup Willie menjadi tokoh utama dalam komik strip berjudul sama karya komikus Bill Titcombe.
Tip dan Tap
Tip dan Tap merupakan maskot pertama yang terdiri atas dua karakter yang berbeda, pada Piala Dunia Jerman Barat 1974. Tip dan Tap digambarkan sebagai dua orang yang menggunakan jersey tim Jerman Barat, masing-masing bertuliskan WM dan 74. WM merupakan singkatan dari Weltmeisterschaft, yang berarti Piala Dunia. Saat itu Jerman masih terpecah menjadi Jerman Barat dan Jerman Timur. Pemilihan si kembar ini dimaksudkan sebagai penggambaran bergabungnya Jerman dengan dunia. Tip dan Tap nyaris selalu saling berangkulan, sebagai lambang keharmonisan dan semangat fair play.
Naranjito
Untuk kali pertama, buah dijadikan maskot saat Spanyol menjadi tuan rumah Piala Dunia 1982. Naranjito merupakan maskot berbentuk buah jeruk. Ia digambarkan sebagai sebuah jeruk yang selalu tesenyum yang lebar, sehingga terlihat berseri-seri. Walaupun tak punya makna khusus, tapi Naranjito selalu meninggalkan kesan positif, karena selalu tampil ceria. Perancang Naranjito, Maria Martin Pacheco, awalnya ingin menghindari banteng sebagai maskot, akhirnya jeruk dipilih sebagai penggantinya. Apalagi, masyarakat Spanyol dikenal sangat mencintai buah ini.
Ciao
Dikenal dengan desain pertama maskot Piala Dunia yang paling tak biasa, Ciao adalah maskot resmi Piala Dunia Italia 1990. Ciao bukan berwujud manusia, dan bukan juga hewan. Maskot ini adalah stick figure alias stickman bercorak warna bendera nasional Italia, dengan bola sepak sebagai bagian kepalanya. Nama “Ciao” merupakan kata sapaan dalam bahasa Italia yang dapat berarti “halo” atau “selamat tinggal”. Meski desain maskotnya nyeleneh, tapi penyelenggaraan Piala Dunia Italia 1990 terbilang sukses.
Ato, Kaz, dan Nik alias The Spheriks
Bisa dibilang, inilah maskot Piala Dunia paling futuristik, sekaligus maskot pertama yang terdiri dari 3 karakter berbeda. The Spheriks adalah maskot Piala Dunia tuan rumah bersama Jepang dan Korea Selatan 2002. Maskot ini murni hasil rekaan CGI (Computer-Generated Imagery). Maskot ini seolah menunjukkan bahwa tuan rumah adalah wakil negara Asia yang paling maju dalam berbagai aspek. The Spheriks bahkan punya serial animasinya sendiri, yang ditujukan untuk menyemarakkan Piala Dunia Jepang – Korea.