Thinkway Logo

Tanam Tembakau di Samosir: Modal Rp1 Juta, Hasil Rp15 Juta

Sejauh ini, masyarakat petani di Kabupaten Samosir masih kepada pengembangan pertanian padi, bawang, kopi, coklat, cabai, kacang dan jagung. Belum pernah mencoba untuk mengembangkan tembakau yang ternyata cocok dikembangkan di Kabupaten Samosir.

Salah seorang petani tembakau, warga Desa Pardugul, Kecamatan Pangururan, Dismawan Sitanggang (41), sudah 2 tahun mengembangkan tanaman tembakau di Samosir. Menurutnya, tembakau sangat cocok dikembangkan di Samosir.

“Ini penanaman yang kedua. Selain bagus dikembangkan di Samosir, dari sisi kualitas, juga tidak kalah dengan tembakau tanah Karo,” sebut Dismawan Sitanggang, ditemui medanbisnisdaily.com, di kebun tembakaunya, di Desa Pardugul.

Dia membandingkan, dari sisi alam dan modal, jauh lebih menjanjikan menanam tembakau dari pada bertanam padi. Di mana, modal yang dibutuhkan cukup murah.

“Yang kita tanam sekarang 4.000 batang dengan luasan kurang lebih 2 rante. Modal yang kita butuhkan, tidak mencapai Rp 1 juta. Mulai dari pembibitan hingga masa panen, hanya 2 bulan. Sementara hasil akan mencapai Rp 15 juta. Hasil itu tetap tercapai meski tidak didukung oleh pasar dan juga alam,” tutur Dismawan.

Hanya, kata Dismawan, tempat penyemaian harus dekat dengan sumber air, agar ketika kemarau tiba, bisa disiram. Dan tanah tempat penanaman tembakau, tidak berpasir.

Kembali dijelaskan, untuk masa pembibitan hanya 2 minggu. Menunggu bibit bisa ditanam, lahan dipersiapkan dengan membuat lubang berjarak 40 centimeter. Setelah ditanam, kemudian ditutup selama 5 hari agar tidak terkena cahaya matahari.

“Jelas dari sisi keuntungan dan modal, jauh lebih baik berkebun tembakau daripada menanam padi,” tegas Dismawan.

Dismawan yang sudah 10 tahun petani tembakau di tanah Karo, menyebutkan, masa panen 45 hari bisa dimanfaatkan 2 kali menanam tembakau sebelum masa menanam padi tiba. Hal itu disampaikannya, karena pada umumnya di Samosir, setelah panen padi, lahan kembali diolah setelah 6 bulan kemudian.

“Jadi sangat sayang kalau dibiarkan begitu saja. Padahal bisa dimanfaatkan untuk 2 kali masa panen tembakau. Kita sudah coba, lahan padi di Samosir sangat cocok ditanami tembakau,” kata Dismawan Sitanggang.***

Sumber: MedanBisnis

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.