Curah hujan yang tak menentu akhir-akhir ini berpengaruh dengan masa tanam para petani tembakau di wilayah Kabupaten Tuban. Para petani cenderung menunda masa tanam mengingat cuaca yang belum mendukung penanaman tembakau.
Penanaman ditunda lantaran saat ini masih sering hujan sehingga lebih bisa dimanfaatkan proses tanam tumbuhan lain seperti cabai dan jagung.
“Memang kita banyak yang mundur. Biasanya kan bulan 3 sudah ada yang tanam, tapi ini kebanyakan masih ke jagung,” kata Karsani, petani di Desa Ngrejeng, Kecamatan Grabagan.
Menurutnya, proses tanam tembakau rencananya akan dilakukan sekitar akhir bulan April atau paling lambat awal Mei. Pada masa-masa itu dipresdiksi curah hujan menurun sehingga cocok untuk menanam tembakau.
“Kita nunggu setelah panen jagung yang akhir ini,” tambahnya, Jumat (12/4/2019).
Sementara petani lain di Desa Ngarum juga menuturkan hal yang sama. Jika sebelumnya 50 persen lebih warga petani yang menanam tembakau memulai pada awal tahun, hal berbeda kini dilakukan. Olah lahan akan dilakukan awal bulan Mei mendatang, sebelum musim kemarau benar-benar datang.
“Harusnya begitu. Tapi kita kan ikuti musim, soalnya masih ada banyak hujan. Tembakau kan hanya butuh cukup air, kalau kebanyakan bisa rusak dan mati,” beber Surtrisno.
Di samping minimnya stok tembakau lokal yang kosong, ada pula warga luar kota yang harus gigit jari sebab tak ada tembakau yang bisa dibawa pulang olehnya ke Kota Solo.
“Biasanya kan waktu sekarang ini sudah banyak yang tanam tembakau di sekitar Tuban. Kan bisa pesan lebih dulu. Tapi malah kosong, gak dapat tembakau buat oleh-oleh pulang,” ucap Pak Owot dari Solo, Jawa Tengah.***
Sumber: Blok Tuban