THINKWAY.ID – Para petani di Kabupaten Kendal tengah bersorak gembira mengenai lonjakan harga tembakau pada masa panen tahun ini. Harganya yang mencapai dua kali lipat dari tahun sebelumnya benar-benar memberi kebahagiaan kepada mereka.
Biasanya, petani menjual tembakau dalam bentuk rajangan yang telah kering. Namun ada juga yang memilih menjualnya saat masih berbentuk daun segar yang baru saja dipetik. Untuk tembakau rajangan kering, harganya mencapai Rp 60 ribu per kilogram, sedangkan jika dalam bentuk daun segar, harganya bisa mencapai Rp 600 ribu per kuintal.
Salah seorang petani dari Desa Jungsemi, Kecamatan Kangkung, Kabupaten Kendal, bernama Kasiyati, mengungkapkan perasaan syukurnya. Saat halosemarang.id menemuinya saat sedang menyiram tanaman tembakau pada Minggu (27/8/2023), ia menyampaikan bahwa harga jual tembakau tahun ini naik dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.
“Alhamdulillah, harganya naik tahun ini. Harga yang bagus bisa mencapai Rp 60 ribu per kilogram. Petikan pertama dihargai Rp 45 ribu/kg, petikan kedua Rp 50 ribu/kg, dan petikan ketiga mencapai Rp 58 ribu/kg hingga Rp 60 ribu/kg,” ujarnya penuh sukacita.
Dasuki, yang merupakan Kepala Desa Jungsemi, juga turut merasakan kebahagiaan warganya. Hampir 90 persen penduduk desa adalah petani, dan sekitar 50 persen lahan mereka ditanami tembakau.
Dasuki juga menyatakan bahwa dirinya senang melihat kebahagiaan para warga karena harga hasil panen tembakau melonjak dua kali lipat dari harga tahun lalu, yaitu dari Rp 30 ribu per kilogram pada tahun 2022 menjadi Rp 60 ribu per kilogram saat ini.
“Alhamdulillah, harga jual tembakau meningkat. Petani di desa kami akhirnya bisa menikmati hasilnya dan mendapatkan keuntungan yang lebih baik setelah mengurangi biaya produksi,” ungkap Dasuki dengan senyuman.
Meski hasil daun tembakau tidak begitu melimpah, namun kualitasnya tetap baik karena tidak ada hujan yang mengganggu.
“Meski tanaman tembakau tidak tumbuh dengan maksimal karena kita bilang tembakaunya ‘gering’ atau kurus, tetapi harganya tinggi. Kami berharap, kenaikan harga tembakau saat ini akan membantu kesejahteraan petani tembakau di Desa Jungsemi,” ungkap Dasuki dengan harapan.
Masrur, seorang petani dari Desa Margosari, Kecamatan Patebon, Kendal, juga membagikan pandangannya yang sama. Ia menyatakan bahwa harga tembakau rajangan kering saat ini mencapai Rp 60 ribu per kilogram. Ia mengungkapkan bahwa harga tersebut lebih tinggi dari tahun sebelumnya karena kualitas tembakau juga lebih baik.
“Alhamdulillah, harga tembakau saat ini bagus dibandingkan tahun lalu. Kualitas daun tembakau juga lebih baik. Karena menjelang panen, tanaman tembakau tidak terkena hujan,” ungkap Masrur.