Thinkway Logo
Perjuangan Petani Mempertahankan Tembakau Virginia (Foto: VirginiaLiving.com)

Perjuangan Petani Mempertahankan Tembakau Virginia

THINKWAY.ID Indonesia merupakan negara penghasil tembakau terbesar keenam setelah Cina, Brazil, India, USA dan Malawi dengan jumlah produksi sebesar 136 ribu ton dari total produksi tembakau dunia berdasarkan data dari Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat (Balittas) Kementerian Pertanian (Kementan). Salah satu jenis tembakau yang dimiliki adalah jenis Virgnia. Berikut adalah ulasan menarik tentang sejarah Tembakau Virgnia yang terus diperjuangankan petani untuk tidak punah.

Tembakau Virgnia berasal dari Virgnia sebuah negara bagian Amerika Serikat, dikutip dari ABCnews.com, petani, petani Tembakau Virgnia harus berjuang untuk mempertahankan kekhasan tembakau yang kerap disebut dengan istilah “Daun Emas”. Tembakau Virgnia dalam sejarahnya pernah menjadi tanaman terkenal yang perkebunannya diwariskan dari generasi ke generasi.

Namun saat ini, kepopuleran Tembakau Virginia kian memudar. Tembakau Virginia tumbuh disebuah perbukitan terjal di Virginia. Penanaman jenis tembakau Virgnia sebelumnya dilakukan oleh sebuah keluarga kecil dengan menanam tembakau jenis virgnia dengan mengadalkan beberapa hektare lahan. Saat itu, petani melihat masa depan untuk menanam tembakau.

Pada tahun 1899, Tembakau Virgnia di panen di atas lahan 184.000 hektare. Namun pada tahun 1999 jumlah lahan perkebunan mengalami penurunan hingga 38.000. “Menanam tembakau adalah sebuah tradisi keluarga. Semua orang memilih menanam tembakau karena merupakan sumber penghasilan selain memilih menjadi penambang batu bara,” ujar Petani Tembakau Martin Miles.

Miles mengungkapkan, dengan menanam tembakau menjadi salah satu cara marsyarakat pada saat itu untuk menghasilkan uang. “Uang hasil dari perkebunan digunakan untuk menyekolahkan anak-anak dan memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari,” tambah dia.

Tembakau telah memainkan peran besar dalam sejarah Virgina. Selain Miles, Jonh Rolfe pada 1612, tiga tahun selah kedatangannya i Amerika dari negara asal Inggirs memulai industri tembakau. Jonh mengekspor pengiriman pertama tembakau pada 1614 dan saat itu adalah panen tembakau terbesar di Virgnia.

Tembakau menjadi pusat ekonomi negara bagian dan Amerika Serikat baru pada tahun 1770-an. Dengan populernya tanaman tembakau juga digelarlah parade dan pemilihan ratu tembakau. Sebagai penghormatan kepada sejarah tanaman penghasil uang terbaik di virginia, saat itu ribuan daun tembakau kecil ditempel di langit-langsit State Capitol.

Kejayaan Tembakau Virginia Memudar

Kejayaan dan kepopuleran tembakau selama kurun waktu 30 tahun memudar. Dunia media mulai melakukan aksi untuk menentang melawan tembakau, perusahaan tembakau dan aktivitas merokok. Apalagi sejak adanya perjanjian antara pemerintah dan perusahaan industri tembakau tercapai kesepakatan pada 1998. Dalam kesepakatan itu, pemerintah membayar petani untuk tidak lagi menanam tembakau.

Agen negara bagian dan federal telah melakukan pembayaran kepada petani Virginia untuk menjaga mereka dari kebangkrutan setelah mereka dipaksa melakukan pengurangan panen yang besar sebagai akibat dari tuntutan hukum tersebut. Pembayaran tersebut menggantikan pendapatan yang hilang dari petani untuk setiap ton tembakau yang tidak mereka tanam.

Kendati begitu, tembakau masih menduduki pucak tanaman komersial di Virginia. Tahun lalu saja petani tembakau menghasilkan $124 juta. Sementara petani yang konversi dari tanaman tembakau ke kedelai hanya menduduki peringkat kedua, menghasilkan $80 juta.

Mengubah Tanaman

Mansel LaForce dan putranya Warren memiliki pertanian tembakau kecil di luar Dungannon, Va. Tiga tahun lalu mereka mulai menanam sayuran organik dan berharap untuk mengakhiri semua produksi tembakau di pertanian mereka dalam lima tahun ke depan.

“Tidak banyak pemuda yang memilih untuk bertani ini kondisi yang memperihatinkan,” kata Wareen LaForce. “Saya pergi ke banyak pertemuan dan saya melihat-lihat ruangan dan saya tidak melihat banyak orang seusia saya, dan saya merasa ini menjadi tantangan saya untuk menjadi petani,” ungkap Warren.

Selama 25 tahun ke depan, Virginia diharapkan menerima $4 miliar dari penyelesaian tembakau nasional dengan produsen rokok. Separuh dari jumlah itu digunakan untuk kampanye anti-rokok dan dana pendapatan umum negara. Sisanya akan diberikan kepada petani tembakau dan kota-kota yang bergantung pada tembakau untuk bertahan hidup.

Ketika pembayaran itu habis, petani tembakau tidak tahu bagaimana mereka bisa bertahan. Beberapa sudah mulai beralih dari tembakau ke tanaman lain, tetapi transisi ini sulit bagi keluarga yang telah menanam tembakau selama beberapa generasi.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.