THINKWAY.ID – Apa yang paling dirindukan dari mudik ke kampung halaman, selain silaturahmi dengan sanak keluarga tentunya kehangatan rumah kakek dan nenek menjadi salah satu hal yang juga dirindukan? Bagi kalian yang berkunjung ke rumah kakek-nenek satu tahun sekali sewaktu mudik, tahun ini beruntung kita bisa kembali mudik setelah dua tahun terakhir terkendala pandemi.
Mudik ke kampung menjadi momen yang ditunggu-tunggu, karena di rumah kakek dan nenek sejenak bisa melepas penat dari hiruk-piruk kehidupan di tanah rantau. Biasanya, ketika tiba, nenek sudah menyiapkan masakan khas keluarga yang tiada duanya.
Oh iya, soal kehangatan, rumah kakek dan nenek memang biasanya sejuk, adem dan hangat. Mungkin karena aura dari orang yang sudah tua membuat suasana rumah menjadi seperti itu. Kalian ngerasa begitu nggak, sih?
Balik lagi ke soal masakan, ini sih yang paling dirindukan karena masakan nenek bisa dipastikan jempolan. Kalau masakan ibu saja lezatnya minta ampun, apa lagi masakan nenek, Genks, wah, jempolan banget. Karena untuk resep keluarga, nenek lah pemegang resep keluarga sebelum sampai ke ibu kita. Udah gitu ditambah lagi masaknya pakai cinta karena buat anak dan cucu-cucu kesayangan.
Chef legendaris, Sisca Soewitomo pernah mengatakan bahwa resep masakan yang disajikan pada saat lebaran secara prinsip sama. Hanya saja yang membedakan adalah cita rasa dari setiap orang yang memasak.
Maksudnya gimana tuh? Maksud ibu Sisca begini, Genks, persoalan cara masak dan bahan, masing-masing orang memiliki caranya tersendiri. Namun, apa pun masakannya dan bagaimana pun cara yang digunakan, yang penting itu memasaknya dengan cinta.
“Masaklah dengan rasa cinta. Artinya apa? Kalau ke dapur, hati senang, masak untuk keluarga, maka kalau masak dengan cinta pasti dia cicipi setiap step,” Ujar ibu Sisca.
Nah dari apa yang dikatakan ibu Sisca itu maka bisa jadi masakan lezat yang dimasak oleh nenek itu karena ditambah kecintaan dan kerinduan seorang nenek terhadap anak dan cucunya yang sedang berkumpul di rumahnya. Masakan nenek itu sederhana, bukan masakan ala fine dining terus juga teknik masaknya bukan teknik se-expert Masterchef gitu. Tapi kalau ada yang punya nenek seorang chef ya pastinya lebih mantap sih.
Selama ini banyak makanan yang dijual dan gampang diakses kalau kita lagi kepingin makanan serupa masakan nenek. Tapi, Genks, pasti beda banget, deh karena ketika memasak ada yang namanya intuisi. Jadi meskipun ada makanannya dengan memakai resep-resep yang sama, apa lagi nyari resep sekarang gampang karena sudah banyak tersedia di dunia maya, tapi tetap saja rasanya belum tentu sama.
Jadi inget sama film Sponge Bob episode “Kue Nenek”. Waktu itu Sponge Bob menolak tawaran kue nenek karena merasa dirinya sudah dewasa, tapi terusnya ya nggak kuat juga buat makan kue buatan nenek karena kata Sponge Bob di kue itu ada cintanya si nenek.
Genks, harus diakui sih memang kita memerlukan kehangantan dari seorang kakek dan nenek, karena mungkin kehangatan tersebut yang membentuk pribadi kita menjadi pribadi yang baik dan kuat melawan dinginnya kehidupan kota.