Situ Bagendit menjadi salah satu objek wisata kebanggaan Garut. Danau ini terbilang legendaris, kisah yang melatarbelakanginya pernah disiarkan film televisi. Jadi jika main ke Garut, sayang jika tidak mampir ke danau ini.
Situ Bagendit merupakan danau yang dikelilingi pegunungan. Danau legendaris ini terletak di Desa Bagendit, Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Situ – yang dalam Bahasa Indonesia berarti danau – ini berada di pinggir Jalan Bagendit, sekitar 4 kilometer dari Garut kota atau 40 kilometer dari Kota Bandung.
Menelusuri danau ini, wisatawan akan dimanjakan dengan panorama alam berupa hamparan sawah, pepohonan dan pegunungan. Air situ Bagendit jernih yang berasal dari pegunungan yang mengelilinginya di sebelah utara dan barat.
Di tepian danau biasa diparkir belasan rakit bambu, perahu model hewan seperti ikan, angsa, gajah dan lainnya; juga terdapat motor air dan balon-balon plastik. Dengan rakit atau perahu hewan tersebut pengunjung bisa berkeliling danau.
Situ ini cocok untuk rekreasi keluarga sambil mengenal alam dan lingkungan. Untuk yang hobi mincing, di danau yang terkenal dengan legenda Nyi Endit ini tumbuh ikan nila secara alami.
Selain ikan nila, juga terdapat ikan gabus dan ikan-ikan kecil lainnya. Ikan tersebut bisa dipancing wisatawan untuk dibawa pulang. Bahkan ikan nila Bagendit cukup terkenal sebagai kuliner khas Bagendit.
Selain itu, bagian darat situ Bagendit ditumbuhi pohon rindang, sejumlah kios berdiri menjajakan makanan dan cinderamata khas Garut, antara lain boneka domba Garut. Ada juga beragam wahana permainan anak.
Situ Bagendit kembali menarik perhatian ketika mendapat kunjungan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi). Dalam kunjungannya, Jokowi didampingi Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Ridwan Kamil mengutarakan niatnya kepada Presiden untuk melakukan penataan situ Bagendit.
“Saya menerangkan rencana penataan Danau terkenal di Garut yaitu, Situ Bagendit di kawasan Banyu Resmi,” kata Ridwan Kamil, di sela Kunjungan Kerja Presiden Republik Indonesia beserta rombongan Menteri Kabinet Kerja, di Kabupaten Garut, baru-baru ini.
Lebih lanjut, Gubernur Emil mengungkapkan bahwa Presiden berkomitmen mendukung rencananya tersebut melalui Kementerian Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia mulai tahun depan.
“Alhamdulillah beliau berkomitmen, mendukung melalui Kementrian PUPR untuk tahun depan agar penataan 100 Ha Danau ini bisa selesai dan menjadi destinasi dunia. Jabar sedang ngabret menuju ‘JabarJuara’,” katanya.
Sementara legenda yang menjadi latar situ hingga kini masih dituturkan secara lisan. Dalam cerita rakyat tersebut disebutkan, zaman dahulu kala hidup seorang wanita kaya raya bernama Nyai Endit. Nyai Endit dikenal amat kikir dan jahat terutama ke orang miskin, sampai satu ketika saat dia mengadakan pesta muncul seorang kakek yang terlihat miskin meminta makanan.
Karena kekikirannya, Nyai Endit tidak memberikan apapun pada kakek tersebut hingga akhirnya kakek itupun pergi. Keesokan harinya, masyarakat daerah tersebut geger karena adanya sebatang lidi yang menancap di tanah desa tapi tidak ada seorangpun yang sanggup mencabutnya.
Sampai akhirnya sang kakek muncul kembali dan mencabut lidi tersebut. Dikisahkan bahwa dari bekas lubang lidi tersebut mengalir air yang semakin lama semakin deras hingga akhirnya menenggelamkan wilayah tersebut. Nyai Endit karena cintanya pada harta tidak mau meninggalkan rumahnya dan akhirnya ikut tenggelam. [Iman]