Sebuah kota kecil di ujung timur pulau Jawa itu bernama Jember. Kota ini memang kecil tapi banyak kekayaan dan potensi yang dimilikinya. Jember sendiri memiliki batas-batas wilayah yang sangat unik. Di sisi barat wilayah ini berbatasan dengan wilayah kabupaten Lumajang, di sisi Timur berbatasan dengan wilayah kabupaten Banyuwangi, sementara di sisi utara berbatasan dengan wilayah kabupaten Bondowoso, dan selatan berbatasan langsung dengan hamparan Samudera Hindia.
Kondisi bentang alam yang merupakan wilayah pegunungan di bagian utara dan timur Jember menambah sejuk kawasan ini, sementara di bagian selatan merupakan wilayah datar dengan pantai sebagai tawaran eksotisme wilayahnya.
Telah lama Jember dikenal sebagai salah satu eksportir tembakau terbaik di dunia. Jika Kuba sejak dahulu dikenal sebagai pengahasil cerutu dan tembakau terbaik dunia, kini mendapat saingan baru yakni tembakau Jember. Sehingga tak salah tembakau dijadikan logo dari kabupaten Jember.
Terdapat dua jenis tembakau yang sangat populer dan familiar dari hasil olahan produksi Jember ini, yakni jenis kasturi dan nag oost (karena lidah orang Jember bukan lidah orang Barat maka jenis ini juga dikenal dengan sebutan na’us).
Hampir seluruh areal persawahan di Jember pada musim tertentu menanam tembakau dari kedua jenis tersebut. Tembakau inilah yang nantinya disortir di gudang-gudang penyimpanan untuk selanjutnya melalui serangkaian proses tembakau-tembakau ini diolah untuk kemudian diekspor ke berbagai negara salah satunya adalah Jerman.
Lantas, sebagai salah satu wilayah penghasil tembakau terbaik pemerintah kabupaten Jember mulai mengenalkan potensi ini kepada khalayak luas salah satunya adalah dengan mendirikan museum tembakau. Dari museum inilah kita dapat mengetahui bagaimana proses dimana tembakau diolah dari awal hingga proses siap ekspor.
Selain itu juga dihadirkan daun-daun tembakau dari jenis kasturi dan nag oost. Selain itu pula juga terdapat cacahan daun tembakau dari daerah lain seperti tembakau rajang Maesan (Bondowoso), Tanjungsari Tasikmalaya, Paiton, Sumenep, Bojonegoro dan Sinjai.
Museum ini juga dilengkapi dengan alat-alat yang digunakan untuk proses pengolahan tembakau seperti mesin pemotong ataupun mesin pencacah. Jika pengunjung ingin mengetahui lebih lanjut tentang tembakau-tembakau ini, ada petugas museum nan ramah yang siap memberi informasi kepada pengunjung.
Di museum ini juga terdapat perpustakaan yang berisi literatur mengenai Jember secara umum dan tembakau serta hal yang berkaitan lainnya. Di dinding-dinding museum Anda akan dimanjakan dengan lukisan tarian khas Jember (Labako), lukisan orang menghisap cerutu, lukisan seorang petani yang sedang menanam tembakau di sawah, dan sebagainya yang berhubungan dengan tembakau.
Kebanyakan orang melihat tembakau sebagai tanaman yang membawa sisi negatif, namun sebenarnya tembakau juga dijadikan bahan untuk pembuatan produk lain yang berdampak positif. Tak banyak pula orang tahu bahwa selain dijadikan sebagai bahan utama rokok, tembakau juga dapat dijadikan bahan produk lain seperti parfum, bio diesel, pestisida, pupuk organik dan minyak atsiri. Semua informasi tentang manfaat tembakau dapat Anda temukan di museum dan perpustakaan tembakau ini.
Memang tak banyak yang mengetahui keberadaan museum ini, tapi jika Anda berkunjung ke Jember sempatkanlah mampir di museum tembakau ini. Museum yang dikelola oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengujian Sertifikasi Mutu Barang – Lembaga Tembakau Jember Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jatim ini berada di Jalan Kalimantan Nomor 01 Jember.
Akses menuju museum dan perpustakaan tembakau ini terbilang cukup mudah, karena berdekatan dengan kantor instansi lain dan Universitas Jember dan hanya 25 menit dari terminal Tawang Alun serta sekitar 10 -15 jika Anda naik angkot. Apabila Anda dari terminal Tawang Alun dan stasiun kota Jember cukup dengan naik angkot berwarna kuning dengan kode leter “D” arah kampus Unej, dan Anda turun tepat di depan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengujian Sertifikasi Mutu Barang – Lembaga Tembakau Jember Dinas Peindustrian dan Perdagangan Provinsi Jatim.
Anda juga dapat menggunakan moda transportasi lain seperti taksi yang banyak tersedia. Museum ini buka pada pukul 09.00-11.00 WIB, namun jika Anda berkunjung diluar jam tersebut petugas akan membukakan museum tersebut dengan senang hati.***
Sumber: GNFI