THINKWAY.ID – Serial Gadis Kretek merupakan hasil adaptasi dari novel Ratih Kumala dan kini menjadi salah satu tayangan terbaru di Indonesia. Serial ini telah resmi tayang di Netflix pada tanggal 2 November 2023 dengan sutradara Kamila dan Ifa Isfansyah.
Dilansir dari cnnindonesia, Gadis Kretek mengisahkan industri kretek yang berkembang di Jawa Tengah, diseliputi oleh intrik politik dan kisah cinta yang menghiasi kisahnya.
Serial pertama dari produksi Netflix Indonesia ini mengambil latar pada tahun 1964 dan berpusat di perusahaan kretek Merdeka Djaja milik Idroes Moerija di Kota M, Jawa Tengah, meskipun sebenarnya pengaturan tersebut bersifat fiksi.
Untuk menciptakan dunia Gadis Kretek, tim artistik telah membangun lebih dari 100 set di 20 lokasi berbeda, dengan 16 set utama yang menjadi tempat pengambilan sebagian besar adegan dalam serial ini, seperti yang diinformasikan oleh CNNIndonesia pada Kamis, 2 November 2023.
Salah satu lokasi utama yang menonjol dalam cerita adalah sebuah rumah tua yang saat ini telah dijadikan cagar budaya di Magelang, Jawa Tengah. Dulu, rumah tersebut adalah tempat tinggal pemimpin Karesidenan Kedu pada masa penjajahan Belanda.
Rumah yang digunakan sebagai pabrik kretek dalam Gadis Kretek pernah menjadi tempat di mana Pangeran Diponegoro ditangkap oleh pemerintah kolonial Belanda. Karena alasan tersebut, banyak persiapan yang dilakukan oleh tim produksi untuk memastikan agar rumah tersebut tetap terjaga dengan baik selama proses produksi. Ini mencakup menutup konblok di halaman dan menyesuaikan perabotan serta ornamen rumah agar sesuai dengan tema warna yang diinginkan, sebagaimana yang diungkapkan dalam pernyataan resmi dari Netflix.
Kamila Andini, sutradara Gadis Kretek, menjelaskan bahwa menemukan lokasi rumah Idroes merupakan salah satu tantangan terbesar dalam proses produksi. Mereka mencari rumah yang cukup luas untuk membangun pabrik kretek di dalamnya. Idroes sendiri dikenal sebagai penjual kue rumahan, di mana semua kegiatan berlangsung di dalam rumah, dan semua anggota tim dianggap sebagai satu keluarga.
Cara industri rumahan ini digambarkan sesuai dengan imajinasi penulis Ratih Kumala, yang juga memimpin tim penulis naskah Gadis Kretek bersama Tanya Yuson, Kanya K. Priyanti, dan Ambaridzki Ramadhanty. Ratih mengungkapkan bahwa kisah mengenai industri kretek yang dimiliki oleh keluarganya telah menjadi inspirasi utama dalam pembuatan novel ini.
Ketika Ratih dewasa, keluarganya sering menghabiskan liburan Lebaran di daerah Muntilan yang sekarang termasuk dalam Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. “Dulu kakekku tinggal di Muntilan, di sana banyak pengusaha kretek, tapi banyak juga yang mengalami kegagalan sekarang,” ujarnya. Kisah tentang bisnis kretek yang diwarisi dari leluhurnya terus diceritakan dalam keluarganya, sehingga Ratih mengaku bahwa ia sudah hafal dengan cerita tersebut.
Untuk mewujudkan imajinasi yang digambarkan oleh Ratih dalam novelnya, tim desainer dan artistik dari Gadis Kretek rela membuat set pabrik tembakau Idroes dari awal. Set tersebut mencakup ruang pabrik, ruang saus, dan gudang tembakau. Namun, tak hanya itu, untuk menciptakan suasana pabrik tembakau yang sesuai dengan masa lalu, desainer Wihana Erlangga juga melakukan penelitian yang mendalam.
“Ia juga berbicara dengan perempuan penggulung tembakau di pabrik rumahan masa kini untuk memahami proses pembuatan kretek; mulai dari memetik daun tembakau, mengeringkannya, menggulungnya, mengemasnya; hingga mendistribusikannya,” seperti yang tertulis dalam pernyataan resmi dari tim produksi Gadis Kretek.
Beberapa aktor dan aktris ternama, seperti Dian Sastrowardoyo, Ario Bayu, Arya Saloka, Putri Marino, Ibnu Jamil, Tissa Biani, dan Sheila Dara, terlibat dalam serial Gadis Kretek yang terdiri dari lima episode dengan durasi masing-masing sekitar satu jam.