Entah apa maksudnya, yang jelas kebiasaan aneh itu seringkali dilakukan oleh orang Indonesia.
Mungkin sebagaian dari Anda pernah melakukan kebiasaan-kebiasaan aneh sebelum menikmati rokok. Entah apa maksudnya, yang jelas kebiasaan aneh itu seringkali dilakukan oleh orang Indonesia. Semacam kebiasaan individu yang menjadi seni menikmati rokok. Tapi mungkin bagi Generasi Z, kebiasaan ini tidak dianggap penting.
Apa saja kebiasaan aneh itu?
1) Memukul Bungkus Rokok
Entah dari mana asal mula kebiasaan memukulkan bungkus rokok ini. Sebungkus rokok baru yang belum dibuka itu biasanya dipukul-pukulkan di telapak tangan. Konon kata orang, tujuannya agar tembakau di dalam batang rokok menjadi lebih padat. Lazimnya, kebiasaan itu dilakukan untuk jenis rokok ‘putih’. Rokok putih adalah rokok tanpa campuran cengkeh, berbeda dari kretek.
Tapi ada juga dilakukan untuk jenis mild. Padahal batang rokok mild setiap batangnya sudah cukup padat. Kalau yang ini biasanya diambil sebatang rokok, sebelum dinyatakan, sebatang rokok ini dipukul-pukulkan ke benda keras, bisa korek gas, meja bahkan tembok. Entah apa maksudnya, namanya juga kebiasaan aneh.
2) Ritual Selepas Makan
Kebiasaaan merokok selepas makan ini menjadi ibadah alias ritual nomor wahid. Entah mengapa, seolah-olah ini menjadi moment paling penting. Lebih penting ketimbang ketemu pacar.
3) Curanrek
Pencurian Korek alias Curanrek. Wah, ini penyakit sosial di kalangan komunitas perokok. Korek memang pasangan kekasih sejati dengan rokok. Korek dan rokok mirip suami istri. Berbicara tentang korek, ada satu kebiasaan yang kerap terjadi. Apalagi kalau tidak Curanrek itu. Biasanya, pelaku sama sekali tidak merasa bersalah. Tiba-tiba korek langsung masuk ke saku teman. Agak kurang tepat sih jika disebut dengan istilah ‘pencurian’, karena biasanya mereka tidak menyadari telah membawa korek milik orang lain. Korbannya juga seringnya tidak marah, paling-paling hanya ‘misuh-misuh’ disambut gelak tawa berbahagia.
4) Mendadak Asbak
Benda apapun yang berlubang bisa digunakan sebagai asbak. Mulai dari bungkus rokok, piring, cangkir, botol air mineral, pot bunga, hingga tutup botol, bisa berfungsi sebagai asbak dadakan. Ini sama halnya orang pondok pesantren, semua yang menonjol bisa berfungsi menjadi bantal. Kalau berlubang, berarti asbak. Lubang rebana hingga lubang tabung gitar. Awas ya, jangan sampai mulut mangap sembarangan. Bisa berabe… #kebiasaan
5) Bungkus Dilubangi Selebar Jari
Ada kebiasaan aneh, membuka bungkus rokok secara tidak wajar. Bukannya mengikuti desain kemasan, justru membuat lubang sendiri di bagian sudut atas atau bawah selebar jari. Lubang itu untuk mengeluarkan rokok dari kemasan. Untuk mengeluarkan rokok butuh kesabaran ekstra. Apalagi ketika masih beberapa batang di dalam bungkus. Harus dikocok-kocok dulu layaknya seorang panitia arisan menentukan pemenangnya.
Biasanya, kebiasaan itu dilakukan untuk kemasan rokok ‘sobek’ yang terbuat dari bahan kertas, bukan dus. Meski begitu, banyak juga yang nekat melakukannya di bungkus rokok dus keras. Katanya, dengan membuat ‘jalan keluar’ sekecil mungkin, bisa membatasi keluarnya rokok. #sakarepmu
6) Make a Wish
Kebiasaan ini kerap terjadi bagi meraka yang doyan rokok putih. Saat kali pertama membuka kemasan, ada satu batang yang sengaja dibalik. Filternya dipindah di bagian bawah. Itu sebagai tanda bahwa batang rokok itu harus disulut paling akhir. Mungkin, batang rokok terakhir yang telah dibalik itu dianggap spesial. Konon, jika menyalakan sebatang rokok terakhir ini sambil mengucapkan permohonan doa, kemungkinan besar bisa terkabul. Meditasi dengan teknik make a wish dengan penghayatan maksimal, mata memejam sambil mbatin doa harapan bangsa sembari menghayati hisapan pertama. #wasyu.
(Arya Bayu Gemilang)