Thinkway Logo
Tanaman cengkeh warga Pulau Serasan

Cengkih Jadi Sumber Penghidupan Penduduk Pulau Serasan

RIAU, THINKWAY Pulau Serasan yang menjadi pembatas antara Indonesia dengan Malaysia, menjadi salah satu sentra Perkebunan cengkih yang menjadi tumpuan penghidupan masyarakat. Dalam catatan sejarah ekonomi serta perdagangan dunia selama berabad-abad, tanaman dengan nama Latin Syzygium aromaticum tersebut tumbuh subur di penjuru Pulau Serasan. Pulau Serasan adalah gugusan pulau di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau.

Cengkih ini hampir tersebar di seluruh pulau. Di Pulau Serasan, cengkih tumbuh serasa seperti pohon kelapa yang tumbuh di pinggir pantai. Bahkan, ada beberapa yang tumbuh menjulang begitu saja di pekarangan rumah warga. Sayangnya, tidak ada perkebunan yang khusus ditanam cengkeh. Menurut PLH Kepala Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Serasan, Wendriady, tanaman cengkih banyak tumbuh di lereng bukit. “Banyaknya di atas bukit sana tanaman itu. Tapi warga juga ada yang tanam di pekarangan rumah,” kata Wendriady seperti dikutip dari Kompas.com

Penuturan Wendri, panen cengkih di pulau ini dinilai fantastis. Bulan April 2024, Pulau Serasan menghasilkan 400 ton cengkih.  “Bulan April kemarin, kami mencatat panen cengkih di Serasan dan Serasan Timur itu mencapai 400 ton,” tutur dia. Menurutnya, masa tumbuh cengkih itu bertahap. Puncaknya musim panen pada bulan April. “Jadi usai panen, kami hitung komoditas yang keluar dari pelabuhan kami itu mencapai 400 ton,” jelas Wendri.

Diserap Pabrik Rokok

Menurut Wendri, ada dua daerah yang menampung hasil panen cengkih dari Serasan, yakni Kalimantan dan Natuna. Cengkih-cengkih asal Serasan dijual ke pabrik rokok di tanah Jawa. “Dan cengkih terpusat di Surabaya dan Semarang. Ya untuk pabrik rokok,” jelas dia.  Hasil panen cengkih di Serasan dijual dengan harga bervariasi, mulai dari Rp115.000 per kilogram.

Pada bulan Juli harga mulai masuk ke Rp 90.000. “Dari tengkulak awalnya Rp 115.000. Sekarang harga sudah turun jadi Rp 90.000,” ungkap dia Hasil panen sebanyak ini merupakan persembahan terindah untuk warga Serasan. Sebab, tahun ini merupakan salsh satu panen puncak cengkih ini. “Tahun ini 400 ton termasuk terbanyak di sejarah panen cengkih kami,” ungkap Wendri.

Pulau Serasan, yang berada di batas negeri, kini menjadi penghasil rempah yang tak hanya bernilai ekonomi tinggi, tetapi juga menjadi simbol kejayaan rempah Indonesia di mata dunia. (*)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.