THINKWAY.ID – Piala Dunia sudah di depan mata. Qatar bakal menjadi tuan rumah untuk helatan akbar kompetisi sepak bola paling bergengsi di dunia ini. 32 tim siap berjibaku pada turnamen yang akan berlangsung mulai 20 November hingga 18 Desember mendatang.
Untuk kali pertama dalam sejarah, sebuah negara di Timur Tengah jadi tuan rumah ajang “perang dunia” dalam versi sepakbola tersebut. Piala Dunia Qatar jadi kompetisi terunik dalam sejarah sepak bola, karena beberapa faktor. Piala Dunia edisi Qatar diharapkan menjembatani gap budaya antara Eropa dan Timur Tengah. Piala Dunia tahun ini diperkirakan akan berdampak positif, bukan hanya dalam hal pariwisata, tapi sekaligus bisa jadi ajang pembuktian bahwa sepak bola bisa jadi wadah yang bermanfaat untuk sektor kehidupan lain di luar olah raga sepak bola.
Di luar kontroversi tepilihnya Qatar sebagai tuan rumah, Piala Dunia Qatar menyimpan fakta-fakta unik. Berikut 5 hal yang membuat Piala Dunia Qatar menjadi menarik dan layak untuk dijadikan tontonan wajib bukan hanya untuk penggila sepak bola, tapi juga masyarakat awam.
Piala Dunia Termahal
Sebagai tuan rumah, Qatar jor-joran menggelontorkan dana untuk piala dunia tahun ini. Hal tersebut buka sekadar ajang show off, tapi lebih ke Qatar yang menunjukkan keseriusan sebagai tuan rumah. Diperkirakan, negara ini sudah mengeluarkan uang sejumlah 200 miliar USD atau Rp 3.404 triliun yang kebanyakan dilarikan sebagai budget infrastruktur. Stadion, akses jalan, dan hotel jadi hal prioritas yang dibangun. Ini sebuah angka fantastis, dan membuatnya jadi piala dunia termahal dalam sejarah. Qatar seolah tak menghitung laba uang yang akan mereka dapat dari turnamen ini, tapi lebih ke aspek lain, misalnya citra positif negara, dan investasi pariwisata jangka panjang.
Selain itu, FIFA sebagai federasi tertinggi sepak bola dunia juga mengeluarkan dana operasional sangat besar, totalnya Rp 26,3 triliun. Angka ini meliputi Rp 3,82 triliun untuk hak siar televisi, Rp 5,04 triliun untuk 32 tim yang bertanding, dan Rp 3,2 triliun untuk kepanitiaan. Untuk hadiah, FIFA mengalokasikan Rp 6,8 triliun. Khusus untuk juara, sebanyak Rp 650 miliar. Untuk negara yang tak lolos fase grup, masing-masing akan memperoleh Rp 132,9 miliar.
Stadion dengan AC Terpusat
Piala Dunia umumnya selalu digelar pertengahan tahun, biasanya antara Juni dan Juli yang masuk dalam musim panas. Masalahnya, pada bulan-bulan tersebut cuaca Qatar tergolong super panas. Suhu bisa mencapai 40 hingga 50 derajat selama periode tersebut. Terbayang betapa tersiksanya penonton yang tinggal di negara-negara empat musim, dan bahkan wilayah-wilayah tropis.
Selain karena faktor pandemi, mundurnya waktu turnamen juga karena, diharapkan Qatar akan “sedikit lebih dingin” dari pertengahan tahun. Seperti diketahui, sekira November-Desember, merupakan musim dingin untuk negara-negara empat musim. Ini membuat Piala Dunia Qatar jadi piala dunia pertama yang digelar saat musim dingin. Untuk menjamin penonton tetap chill di stadion, penyelenggara lokal melengkapi stadion-stadion ini dengan Air Conditioner (AC), alias pendingin udara terpusat.
Stadion dari Kontainer
Pada Piala Dunia Qatar, terdapat salah satu stadion dengan desain nyeleneh, bernama Stadion 974, sekaligus mengacu pada kode internasional Qatar, yakni +974. Stadion ini dibangun dengan cara menumpuk sedemikian rupa kontainer bekas sebagai konstruksi penyangga bangunan. Nama stadion ini merujuk pada jumlah total kontainer yang digunakan. Dibangun sejak 2018, stadion 974 terletak di Pelabuhan Doha, kawasan Ras Abu Aboud.
Didesain olah Fenwick Iribarren Architects, stadion ini diklaim sebagai stadion dengan bahan konstruksi paling sedikit. Tujuannya, untuk mengurangi limbah dan karbon selama proses pembangunan. Konstruksi sedemikian rupa tanpa AC, membuat stadion ini tetap sejuk, dengan mengandalkan konstruksi aliran udara. Uniknya lagi, Stadion 974 akan dibongkar seberes turnamen, diganti dengan kawasan hijau untuk area publik.
Perkiraan Jumlah Penonton
Qatar adalah sebuah negara yang paling getol membangun infrastruktur dan mengembangkan pariwisata. Citra kawasan Timur Tengah yang identik dengan negara konflik, tampaknya ingin dihapus oleh Qatar. Pencalonan Piala Dunia jadi salah satu hal yang dilakukan untuk menunjang hal ini.
Karena letak geografis yang gampang diakses, diperkirakan pengunjung akan membludak. Visa yang bisa diurus dengan mudah dan harga tiket pesawat yang murah jadi faktor tambahan. Walaupun euphoria sebelum pelaksanaan tergolong sepi, namun diperkirakan 1,5 juta penonton akan menyambangi Qatar untuk meramaikan Piala Dunia 2022, jumlah yang akan jadi rekor terbanyak dalam sejarah penyelenggaraan Piala Dunia.
Sarat Kontroversi
Terpilihnya Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 tak lepas dari kontroversi. Mantan Presiden FIFA Sepp Blater mengaku jika ia menyesal memilih Qatar sebagai tuan rumah, karena negara ini dianggap terlalu kecil dan minim pengalaman, serta sarat politis. Belum lagi, kabar santer terdapat isu korupsi dalam proses pemilihan tuan rumah tersebut.
Selain itu, media-media terkemuka di dunia menyebut bahwa terdapat 6500 pekerja meninggal selama proses pembangunan infrastruktur. Kritik kemudian muncul tak cuma dari politikus internasional dan kelompok Hak Asasi Manusia (HAM), bahkan dari para pemain. Namun, kontroversi kadang justru membuat orang semakin penasaran dan akan mendatangi Qatar sebagai negara penyelenggara Piala Dunia, apalagi Qatar diklaim sebagai negara dengan keamanan yang terjamin. Hal ini bisa membuat Qatar membalikkan keadaan, dengan cara totalitas dalam penyelenggaraan Piala Dunia tahun ini.