Desa Paninggaran Kecamatan Paninggaran Kabupaten Pekalongan terkenal dengan potensi cengkehnya. Namun kini cengkeh di Desa Paninggaran tak bisa mencukupi kebutuhan hidup para petani karena terserang hama.
Data dari pihak desa, perkebunan cengkeh yang menjadi mata pencaharian petani Paninggaran mengalami kerusakan hingga 70 persen.
Rusdiyana Kepala Desa Paninggaran menuturkan, luasan perkebunan cengkeh di Kecamatan Paninggaran mencapai 1.000 hektar. “Namun dari 2008 hama terus menyerang dan belum ditemukan solusinya, hingga kini tinggal 300 hektar,” jelasnya pada acara Launching Program Kerjasama Pemkab Pekalongan dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) di halaman Kantor Kecamatan Paninggaran, Jumat (1/3/2019).
Hal tersebut menjadi permasalahan dimana pasar cengkeh Paninggaran mulai ditinggalkan oleh pembeli dan petani. “Padahal cengkeh memiliki nilai ekonomis yang sangat baik, untuk cengkeh basah saja harganya mencapai Rp 20 ribu. Sedangkan cengkeh kering bisa mencapai Rp 100 ribu,” ujarnya.
Guna mengatasi permasalahan hama yang melanda para petani cengkeh, Pemkab Pekalongan melakukan penandatanganan MoU bersama Institut Pertanian Bogor (IPB).
Adapun Rektor IPB DR. Arif Satria, SP.,M.Si yang hadir dalam penandatanganan MoU di Kantor Kecamatan Paninggaran menerangkan, permasalahan cengkeh harus ditangani secara sistematis. “Karena kerusakan tanaman cengkeh akibat hama terjadi secara masif dan mencapai 70 persen, jadi memang harus dicarikan solusinya. Nanti akan diteliti secara lebih komprehensif untuk menanganinya,” ujarnya.
Selain mencari solusi Arif juga menggagas adanya mobil klinik tanaman yang akan berkeliling di Kabupaten Pekalongan. “Kami bersama Pemkab menginisiasi mobil klinik tanaman untuk melayani petani, terkait tenaga penyuluh sudah disiapkan 120 orang. Dengan adanya mobil klinik petani tidak perlu membawa sempel penyakit tanamannya ke dinas, dan akan dilayani langsung diperkebunannya,” kata Arif.
Sementara itu Bupati Pekalongan KH. Asip Kholbihi, SH.,M.Si menjelaskan kerjasama yang dilakukan bersama IPB guna mengatasi permasalah para petani. “Kerja sama ini juga untuk mengurangi permasalah cengkeh, nantinya akan ada pendamping, dan penerapan teknologi pertanian. Dan untuk lebih membantu para petani akan dibangun stasiun lapangan,” tambahnya.***
Sumber: Sinar Pos