Rektor Universitas Padjadjaran (Unpad) Prof. Tri Hanggono Achmad menyatakan Indonesia saat ini membutuhkan persatuan dan sinergitas antar elemen masyarakat. Ia mengakui, era saat ini berat, tapi akan lebih berat jika menghadapinya sendiri-sendiri tanpa kolaborasi.
“Di era sekarang ini negara kita tidak butuh ‘Superman’ tapi memerlukan ‘The Avengers’. Jadi, jagalah selalu semangat ‘Unpad Ngahiji, Unpad Kahiji’,” tegas Rektor, yang menyampaikan saat melantik 1.470 wisudawan pada acara Wisuda Gelombang II Tahun Akademik 2018/2019 di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jalan Dipati Ukur Nomor 35 Bandung.
Rektor pun mengajak para wisudawan dalam tantangan kekinian “10 Year Challenge”. Bukan untuk membandingkan dengan sepuluh tahun lalu, tetapi memperkirakan kondisi 10 tahun kedepan, apakah sudah jauh lebih baik dan sudah berada dimana pada 10 tahun kedepan?
“Pada kesempatan baik ini, pesan kami untuk seluruh wisudawan sebaagi insan abdi masyarakat, pembina nusa dan bangsa, dari lubuk hati yang paling dalam kami sampaikan rasa bangga dan apresiasi atas keberhasilan Saudara-saudara sekalian, dan sekaligus kami titipkan nama baik Unpad di dada kalian,” ucap Rektor.
Pada kesempatan tersebut, secara khusus Rektor mengucapkan selamat kepada para wisudawan yang lulus dengan predikat terbaik untuk masing-masing jenjang. Mereka adalah wisudawan terbaik Program Doktor Achsanul Qosasi dari Program Studi Ilmu Administrasi, wisudawan terbaik Program Magister Mertha Endah Ervina dari Program Studi Statistika Terapan.
Selanjutnya, wisudawan terbaik Program Spesialis Vega Lien Rambe dari Program Studi Periodontik, wisudawan terbaik Program Profesi Atikah Mawardhani Putri dari Program Studi Dokter Gigi, wisudawan terbaik Program Sarjana Regita Anggia dari Program Studi Ilmu Komunikasi, dan wisudawan terbaik Program Diploma Gumiwang Nia Nurahman dari Program Studi Hubungan Masyarakat.
Selain itu, wisudawan tertua pada wisuda kali ini dari Program Doktor, yaitu Albert Yaputra dari Program Studi Ilmu Komunikasi dalam usia 67 tahun 3 bulan 7 hari, dan wisudawan termuda dari Program Sarjana yaitu Ravika Khalia Arrum dari Program Studi Kedokteran dalam usia 19 tahun 4 bulan 22 hari.
Dalam pidatonya, Rektor menjelaskan bahwa dalam hal sistem dan kurikulum yang diintegrasikan dengan pembentukan sikap mahasiswa dan lulusan, Unpad telah menerapkan transformative learning dan melakukan berbagai inovasi dalam bidang akademik semenjak mahasiswa masuk sampai dengan lulus.
Program pembelajaran di Unpad untuk mahasiswa, di antaranya Program Tahap Persiapan Bersama (TPB) dan mata kuliah Olahraga, Kesenian, dan Kewirausahaan (OKK) yang diberikan pada mahasiswa baru pada semester pertama melalui kajian atas 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs) dan Anti Korupsi.
“Program pembelajaran ini bertujuan untuk menumbuhkan kepekaan dan kreativitas mahasiswa dalam menganalisis permasalahan aktual di lingkungan dan menyajikan solusi yang tepat atas permasalahan tersebut,” ujar Rektor.
Terkait penyiapan lulusan yang memiliki kompetensi dan kemampuan kerja, Unpad telah melakukan inovasi dan penguatan kurikulum di setiap program studi dalam kerangka pembelajaran transformatif. Program peningkatan kapasitas mahasiswa dan lulusan juga diterjemahkan dalam bentuk program sertifikasi dan pelatihan kompetensi yang dilegitimasi dengan adanya Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI).
Sementara itu, untuk percepatan pencapaian tujuan pembelajaran, Unpad telah menetapkan kebijakan riset yang terintegrasi dengan pembelajaran, pengabdian pada masayarakat dan KKN Tematik.“Sehingga proses kegiatan tridharma perguruan tinggi menjadi lebih terintegrasi dan bisa memberikan manfaat nyata untuk penyelesaian permasalahan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat,” kata Rektor. [Iman]