Guna mendapatkan bibit tembakau murni asal Temanggung, sejumlah petani di lereng Gunung Sindoro melakukan penyemaian benih tembakau mandiri.
Ponadi, petani tembakau asal Desa Tlahab Kecamatan Kledung mengatakan, pembibitan sudah mulai dilakukan sejak pertengahan Februari lalu agar bibit siap di tanam pada pembukaan tanam raya.
Katanya, jika tidak melakukan pembibitan mandiri, bibit yang diperoleh dari hasil beli terkadang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Sehingga, hasil panen tembakau bisa saja tidak sesuai dengan yang diperkirakan.
“Kalau benihnya beli kan belum tentu sesuai dengan keinginan. Soalnya saat masih benih susah membedakan antara varietas yang satu dengan yang lainnya,” terangnya, belum lama ini.
Ia menuturkan, melalui pembenihan mandiri, petani bisa menanam tembakau sesuai dengan varietas bibit yang diinginkan. Sehingga pemurnian benih tembakau asli Temanggung tetap terlestarikan dengan baik.
Sebagaimana program Pemerintah Temanggung yang berupaya melakukan pemurnian tembakau Temanggungan.
“Kalau saya, benih tembakau yang saya semai varietas kemloko tiga. Ada beberapa jenis dari varietas ini. Karena saya sudah biasa dengan varietas kemloko tiga ini. Saya kira varietas ini cocok dengan tanah dan cuaca di Temanggung. Yang sudah-sudah hasilnya pun cukup memuaskan,” ujarnya.
Selain untuk mendapatkan kemurnian benih tembakau, katanya, dengan pembenihan mandiri ini juga bisa menghemat anggaran awal budidaya tembakau. Sedangkan kebutuhan petani dari segi perawatan hingga panen masih membutuhkan anggaran yang tidak sedikit.
“Misal, jika harga benih per satu tanaman tembakau seratus rupiah, dengan kebutuhan 8.000 benih, maka bisa hemat biaya kurang lebih Rp 800.000,” jelasnya.
Petani tembakau lainnya, Boyadi menambahkan, umur benih tembakau siap tanam berkisar antara 40 hingga 50 hari. Dengan tenggang waktu itu, benih yang sudah disemai sejak pertengahan Februari, bisa ditanam pada akhir Maret atau awal April nanti.
Dengan catatan, selama proses pembenihan harus dipantau dan diperhatikan dengan menjaga kebutuhan air dan nutrisi tanaman. Sehingga benih bisa kuat saat dilakukan penanaman di lahan terbuka.
“Kalau saya, sejak dulu memang sukanya pembenihan mandiri. Karena dengan cara ini, jadi bisa merencanakan penanaman tembakau dengan baik,” ucapnya.
Menurut Boyadi, persiapan tanam tembakau sedianya membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Petani harus menyediakan lahan yang siap tanam, kaya nutrisi dengan pemberian pupuk kandang, dan juga memperhatikan cuaca.
Ia berharap, pada musim tanam tembakau tahun ini, cuaca bisa lebih mendukung agar pertumbuhan tanaman tembakau di Temanggung lebih maksimal dan tahan terhadap hama.
“Faktor cuaca sangat menentukan. Kalau banyak hujan biasanya pertumbuhannya kurang. Semoga saja cuaca tahun ini lebih mendukung. Jadi rencana penanaman tembakau 2021 bisa berjalan lancar dan menghasilkan panenan yang melimpah,” harapnya. (Sumber: Tribun Jateng)