Emha Ainun Najib atau yang kerap disapa Cak Nun berbicara soal kontroversi rokok di pelataran Balai Kota Semarang, beberapa waktu lalu dalam acara Pengajian Bareng Cak Nun dan Kiai Kanjeng hasil gelaran Serikat Pekerja Lintas Media (SPLM) Jateng dan Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI).
Ini bukan kali pertama Cak Nun mengupas masalah tembakau di Nusantara. Berkali ulang budayawan nyentrik itu pernah menyatakan bahwa Kontroversi industri tembakau sebenarnya bukan semata-mata soal kesehatan. Persaingan dagang perusahaan internasional bidang farmasi, turut menabuh genderang dalam kisruh pro-kontra ini.
Dia pun menyayangkan jika pemerintah Indonesia ikut campur tangan. Menurutnya, jargon ‘merokok membunuhmu’ yang disertakan di bungkus rokok, merupakan hoax. Sebab, belum ada penelitian yang benar-benar mengatakan bahwa merokok bisa bikin nyawa meninggalkan raga.
“Terlalu cepat kalau menyatakan rokok membunuhmu. Itu berdasarkan penelitian atau apa? Sebaiknya pemerintah membuat tim riset yang benar-benar independen untuk menelitinya,” kata dia.
Cak Nun mulai memberikan analogi. Dia mengajak para penonton untuk membayangkan apapun yang biasa dikonsumsi sehari-hari mulai dari gula, nasi, hingga air putih. “Coba minum 4 timbo (ember) air putih sekaligus. Sehat nggak?” Tanyanya memancing penonton.
Jadi, lanjutnya, semua bisa baik dan buruk, tergantung situasi dan porsinya. Nasi yang merupakan makanan pokok warga Indonesia pun bisa mematikan. “Mbak Via (Novia Kolopaking, istri Cak Nun, red) sekarang tidak makan nasi. Karena menurut tubuhnya, nasi sedang berbahaya kalau dikonsumsi. Begitu juga dengan rokok. Tidak mesti jelek,” tuturnya. (Bayu Arya Gemilang)