Potret

Hujan Masih Turun, Bisa Pengaruhi Kualitas Tembakau

Petani tembakau di Jatim, Lukman merawat tanaman tembakau di lahan sawahnya usai terkena hujan. (Foto: Agus Faiz Musleh/Jawa Pos Radar Bromo)

Musim panen kali ini membuat petani tembakau sedikit was-was. Betapa tidak, hujan terkadang masih sering turun. Dalam sepakan ini hujan masih mengguyur beberapa kawasan penghasil tembakau. Hal ini tentunya membuat para petani lesu. Pasalnya adanya hujan pada musim tembakau dapat menurunkan kualitas dan mempersulit prosesnya.

Lesunya proses tanam hingga panen salah satunya di ungkap Lukman, 34. Petani tembakau di Kotaanyar, Bromo, Jatim mengatakan, panen tembakau akan dilakukan dalam sepekan ini. Selama masa panen, pemeliharaan harus ekstra dilakukan. Hal itu lantaran hujan yang mengguyur wilayah setempat beberapa waktu lalu.

“Dua hari yang lalu Selasa (3/8/2021), hujan, sehingga tanah di sekitar tembakau harus ditinggikan. Agar tembakau tidak tergenang air,” ujarya.

Selain meninggikan tanah di sekitar pohon tembakau, ia juga mulai melakukan pengentasan hama. Salah satunya adalah hama ulat yang biasa muncul usai hujan turun. Upaya yang dilakukan dengan menyemprot hama dengan obat.

“Kadang obat tidak mempan. Sehingga harus menggunakan cara manual, yakni dengan cara dicari lalu di-pites,” ujarnya.

Segala upaya yang dilakukan itu guna memaksimalkan hasil panen. Sebab menurutnya, jika tembakau tergenang air, maka akan mempengaruhi kualitas tembakau itu sendiri. “Jadi kadar airnya tinggi kalau tergenang hujan, kualitasnya tidak bagus. Tentunya juga mempengaruhi harga,” ujarnya.

Hal yang sama juga dirasakan Syafiudin 55. Petani tembakau di Kotaanyar ini juga mengatakan bahwa hujan yang mengguyur mengharuskan petani yang telah melakukan panen, melakukan pengawasan ekstra. “Harus ditunggu saat penjemuran. Sebab takut sewaktu-waktu takut turun hujan,” ujarnya.

Ia menyebutkan saat ini dirinya telah menjemur tembakau usai pengirisan. Apabila saat penjemuran, tembakau terkena air hujan, maka bisa merusak kualitas tembakaunya. “Bisa-bisa hitam jadinya nanti. Ya paling berbahaya takut berjamur,” ujarnya.

Para petani seperti Lukman dan Syadiudin berharap, cuaca dapat berkompromi dengan para petani tembakau. Sebab, menanam tembakau menurut mereka membutuhkan modal yang tidak sedikit. *

Redaksi

About Author

You may also like

Potret

Dinas Perkebunan Jambi Lirik Potensi Tembakau Rakyat

Potensi komoditi perkebunan tembakau (tobacco) di Provinsi Jambi, terutama di tiga daerah penghasil, seperti Kabupaten Merangin, Kota Sungai Penuh, dan
Potret Tradisi

Jejak Yap Kay Tjay, Pemburu Tembakau Asal Tiongkok

Ratusan tahun, penjelajah dari berbagai negara Eropa, Tiongkok, Jepang, Timur Tengah dan lain-lain berebut masuk di daratan nusantara. Mereka tertarik