Tembakau menjadi salah satu komoditi unggulan untuk menopang ekonomi masyarakat di Desa Loa Kecamatan Paseh Kabupaten Bandung Jawa Barat sejak puluhan tahun silam. Namun kini pengembangan lahannya mulai berkurang menyusul masifnya gerakan pemerintah mendorong masyarakat untuk mengembangkan pertanian kopi.
“Saat ini pertanian tembakau dan kopi yang dilaksanakan para petani di Desa Loa, dalam pengembangannya berdampingan di antara dua komoditi tanaman tersebut,” kata Pjs. Kepala Desa Loa Wardin, Senin (11/3/2019).
Seiring dengan program pemerintah itu, kata Wardin, pertanian tembakau secara perlahan mulai berkurang produksinya karena pemanfaatan lahannya berdampingan atau tumpang sari dengan tanaman kopi.
“Selain tetap menanam tembakau yang sudah puluhan tahun dilakukan para petani, masyarakat yang ada di kawasan hutan atau pegunungan juga turut mengembangkan pertanian kopi yang merupakan program pemerintah,” katanya.
Wardin mengatakan, adanya pengembangkan pertanian kopi itu mulai gebyar sejak 2016 silam hingga saat ini.
“Masih banyak di antara petani yang masih mempertahankan pertanian tembakau,” katanya.
Ia mengatakan, tembakau tak hanya di sejumkah kawasan pertanian yang ada di daerah perbukitan maupun pegunungan, juga di kawasan permukiman penduduk.
“Saat ini banyak lahan pertanian yang dekat dengan permukiman dimanfaatkan untuk pengembangan pertanian tembakau. Sooanya, di kawasan Desa Loa masih cukup luas lahan kosong yang merupakan perbukitan yang bisa dikembangkan terus untuk melestarikan pertanian tembakau,” kata Wardin.
Ia juga menuturkan, banyak di antara petani tembakau yang turut mengmbangkan tanaman kopi. “Artinya, mereka selain tanam kopi, juga tidak meninggalkan pertanian tembakau,” katanya.***
Sumber: Galamedia