Temakau atau Bako dalam bahasa Sunda berjenis Mole asal Darmaraja, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat merupakan komoditas unggulan yang sudah sejak lama dikenal masyarakat luas. Bako mole banyak diproduksi di pabrik-pabrik di Darmaraja. Kualitas rasa dengan aroma manis dan wangi serta enteng jika diisap, adalah kelebihan bako mole produk Darmaraja.
Pengusaha bako mole dengan merek Nagamas, H. Agus Mulyawan, mengaku dalam setiap produksinya, mampu menghasilkan sekitar 10-15 Ton per tahun bako mole siap jual. “Tapi omset saat ini berkisar 10-12 ton/tahun. Sekarang sedang ada penurunan drastis. Kalau tahun 2011-2012 omset, iya tinggi,” ujar Agus.
Bako mole yang dikemas dengan bungkus khusus itu dijual ke pasar dengan harga jual eceran (HJE) Rp. 3000-Rp. 3 500 per bungkus. Isi satu bungkus berisi 25 gram bako mole. “Kalau harga variatif, bagaimana pasar saja,” kata Agus.
Bako mole ini sudah tembus ke pasar Sumatra, Kalimantan, Jawa Tengah dan di area Jawa Barat sendiri. Bako mole yang sudah punya sertifikat HAKI itu, melalui proses yang selektif dengan tenaga profesional terutama dalam perajangan. “Terutama dalam memilih tembakau yang siap diproses,” katanya.
Agus tak begitu sulit untuk mencari bahan baku, karena tembakau dengan kualitas tinggi juga bisa dihasilkan dari daerah terdekat seperti wilayah Jatigede, Wado, Jatinunggal dan Darmaraja sendiri.
Sampai saat ini Agus sedang membidik atau memasok bako ke perusahaan-perusahaan rokok terkenal. Dan di Darmaraja ada sekitar 5 pabrik yang mengolah bako mole tersebut.
Sumber: Sumedang