Akhir-akhir ini cuaca panas sering diselingi hujan. Cuaca seperti inilah yang digemari nyamuk. Maka tak heran jika di sejumlah daerah di tanah air terjadi wabah demam berdarah. Wabah ini sebenarnya bisa diatasi jika kita rutin membasmi jentik nyamuk di lingkungan sekitar.
Dr Anggraeni Alam, dr Sp A(K) mengatakan, faktor cuaca memang menjadi penyebab utama berkembangbiaknya nyamuk pembawa virus demam berdarah dengue (DBD), takni Aedes aegypti dan Aedes albopictus.
“Kalau musim panas disertai hujan, nyamuk nyamuk lebih banyak yang bertelur dan menetas menjadi nyamuk dewasa,” jelas dokter dari Divisi Infeksi dan Penyakit Tropik Departemen Kesehatan Anak Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, kepada Thinkway.id.
Dokter yang juga mengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) ini menambahkan, berbeda jika musim panas, nyamuk akan sulit berkembang biak karena kepanasan. Begitu juga saat musim hujan lebat, telur-telur nyamuk akan hanyut terbawa arus.
Kondisi hujan yang disertai panas juga membuat aktivitas orang lebih banyak dihabiskan di dalam ruangan, misalnya di ruang kerja, kantor, sekolah atau di rumah. Hal ini berpotensi untuk digigit nyamuk.
Namun dokter yang akrab disapa Anggi itu memberikan solusi sederhana untuk mengantisipasi perkembangbiakan nyamuk demam berdarah. Menurutnya, potensi demam berdarah selalu ada selama lingkungan di sekitar terdapat jentik nyamuk.
“Penyakit itu ujungnya. Yang pertama adalah perbaiki lingkungannya yang betul. Sampah plastik dan tempat-tempat genangan air harus dibersihkan, ditimbun atau dibuang. Bersihkan lingkungan di sekitar rumah, di tempat-tempat air tergenang, di sekolah, tempat les, kantor, dan lain-lain,” paparnya.
Ia pun menyinggung operasi bersih-bersih skala RT yang dewasa ini tampaknya sudah kurang digiatkan. “Paling bagus kayak dulu lagi, tiap seminggu sekali mau tiap Jumat, Sabtu, Minggu, gotong royong memberantas sarang nyamuk,” katanya.
Menurutnya, operasi bersih yang rutin dilakukan seminggu sekali akan efektif mengusir nyamuk demam berdarah. Alasannya, usia nyamuk dewasa ialah 7 hari. Jika dalam 7 hari tersebut rutin diberantas seminggu sekali, maka si nyamuk tidak akan sempat bertelur dan berkembangbiak.
“Kalau seminggu sekali dilakukan operasi bersih, nyamuk dewasa kan hidup 7 hari. Kalau seminggu sekali bisa dilakukan, itu bagus banget, ga usah pakai biaya banyak, ga usah banyak yang sakit,” katanya.Sayangnya, kata dia, operasi gotong royong akhir-akhir ini makin jarang dilakukan warga. Ia berharap, gotong royong kerja bakti kembali dihidupkan kembali. Operasi bersih ini bahkan dinilai lebih ampuh daripada fogging maupun upaya lainnya. [Iman]