Thinkway Logo
Fujiko Fujio dan Doraemon (Sumber AniDB.net)

Fujiko Fujio, Mangaka Legendaris yang Mengisi Masa Kecil Generasi Milenial dan Gen Z

THINKWAY.ID – Kamis (7/4/2022) lalu, Fujiko A. Fujio dikabarkan meninggal dunia di usianya yang menginjak 88 tahun. Kabar duka langsung menyelimuti dunia, pasalnya mangaka legendaris inilah yang mengisi masa kecil para generasi 90-an melalui Doraemon, Ninja Hattori, Mojako, dan masih banyak yang lainnya.

Nah, kebetulan saya didapuk menjadi tukang desain obituari beliau pada hari itu. Dengan pedenya saya langsung observasi mencari referensi terkait Fujiko Fujio-sensei ya karena siapa, sih, yang nggak tahu soal beliau? Tapi saya dibikin bingung ketika melihat balasan twit @mazzini_gsp, ada akun yang bilang kalau yang baru saja meninggal adalah kreatornya Ninja Hattori, bukan Doraemon.

Loh, loh?

Akhirnya saya mulai untuk studi pustaka, eh mencari-cari soal siapa sebenarnya sosok dibalik nama Fujiko Fujio di internet untuk mengurangi rasa penasaran dan menambah khazanah per-wibu-an duniawi. Setelah melakukan proses pencarian jati diri kedua tokoh legendaris tersebut, saya mendapatkan informasi yang (maafkan, mbah, kalau saya baru tahu) soal sosok dibalik Doraemon dan Ninja Hattori.

Jadi begini ….

Pada 1951, Hiroshi Fujimoto dan Motoo Abiko bersepakat untuk menggabungkan bakatnya dalam mengkreasikan manga dengan nama Tezuka Fujio, yang kemudian berganti menjadi, Azhizuka Fujia, dan berubah lagi menjadi Fujiko Fujio yang kita kenal sampai sekarang. Dalam mengawali karier sebagai mangaka profesional, mereka berhasil menelurkan karya legendaris yang masih dinikmati sampai saat ini, yak betul, Doraemon.

Tak hanya itu, mereka berdua juga membangun studio Zero pada 1963. Studio tersebut meraih kesuksesan dengan portofolionya yang memproduksi anime populer sekelas Astro Boy. Mantap, Tezuka-sensei (mangaka Astro Boy) bangga pada kalian, genks!

Nah, Fujimoto-sensei dan Abiko Sensei memiliki ciri khas yang berbeda dalam segi berkarya. Kalau Fujimoto-sensei lebih ke manga dengan fiksi ilmiah dan membuatnya untuk anak-anak, Abiko-sensei lebih ke karya yang lebih dewasa ketimbang partnernya. Bisa dilihat pada Kuroi Salesman dan Teresa Tang.

Namun, nama Abiko-sensei lebih dikenal sebagai mangaka dari Ninja Hattori. Yah, mungkin karena Hattori lebih dikenal ketimbang Kuroi Salesman dan Teresa Tang. Jadinya Hattori-lah yang menjadi anak yang dibanggakan (menurut fans) Abiko-sensei.

Perbedaan pendapat yang berujung pecah kongsi tak bisa tereleakkan lagi untuk duo mangaka legendaris ini. Pada 1987, mereka berdua resmi mengumumkan “Kematian Fujiko Fujio”. Keduanya memulai solo karier dengan nama pena berbeda, Fujimoto-sensei dengan Fujiko F. Fujio-nya sedangkan Abiko-sensei dengan Fujiko A. Fujio. Yak, sangat berbeda dan bikin bingung para fans karbitannya macam saya. Hhh.

Selepas perpisahan tersebut mereka berdua tetap meneruskan jalan ninjanya sebagai mangaka dengan ciri khasnya masing-masing hingga melegenda sampai sekarang.

Berikut daftar karya yang sudah mereka berdua telurkan:

Fujiko Fujio:

  • Obake no Q-taro
  • Doraemon

Fujiko F. Fujio (Hiroshi Fujimoto):

  • P-Man
  • 21-Emon
  • Mojacko
  • Umeboshi Denka
  • Esupā Mami
  • Kiteretsu Daihyakka
  • Chimpui

Fujiko A. Fujio (Motoo Abiko):

  • Ninja Cilik Hattori
  • Kaibutsu Kun
  • Warau-Salesman
  • Manga Michi
  • Matarō ga Kuru!!
  • Puro Gorufā Saru
  • Shadow Shokai Henkirou
  • Shonen Jidai

Meskipun usia Fujimoto-sensei yang terhenti di 1996 dan Abiko-sensei pada April 2022, akan tetapi karya mereka tak akan pernah usai di hati para fans selama masih mengingat bagaimana lucu, sedih, dan memotivasinya karya-karya mereka.

Selamat jalan, legenda!

(Sumber: Fujiko Fujio Wikipedia, Merdeka, Kumparan)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.