Thinkway Logo
Pola unik cerutu pabrikan La Flor Dominicana, gambaran seorang penari eksotis—stipper. (Sumber: Cigaraficionado)

Tembakau Dominika dan Cerutu Ligero yang Khas

THINKWAY.ID – La Flor Dominicana adalah perusahaan milik keluarga yang dimulai oleh Litto Gomez pada tahun 1994, yang sebelumnya berkecimpung dalam bisnis perhiasan. Namun, pasca dihantui pengalaman traumatis, Litto Gomez meyakinkannya untuk beralih karier. Ia pernah dan dirampok dengan todongan senjata di toko perhiasannya. Kini Gomez memulai jalan barunya, mengembangkan pertanian tembakau dan memproduksi cerutunya sendiri yang disebut Los Libertadores.

Rasa produk cerutu La Flor Dominicana sebenarnya cukup ringan. Hal ini tak terlepas dari karakter ligero-nya yang kuat. Ligero, berasal dari bahasa Spanyol yang artinya Cahaya. Ligero terbuat dari daun tembakau yang tumbuh dibagian atas dari tanaman tembakau. Daun ini adalah bagian yang paling banyak terpapar sinar matahari, yang menyebabkan bentuk daunnya lebih tebal serta kaya akan rasa dan aroma (setelah melalui proses pengeringan dan fermentasi.)

Sebatang cerutu bisa dikatakan kuat dalam rasa, sangat dipengaruhi oleh banyaknya daun bagian ini yang digunakan dalam peracikan. Sehingga makin banyak komposisi Ligero dalam sebatang cerutu, maka makin kuat dan bervariasi pula rasa dan aroma cerutu tersebut. Daun bagian ini juga memiliki proses pembakaran yang lebih lambat ketimbang bagian daun tembakau lainnya.

Ligero selalu menjadi istilah industri, namun Gomez menormalkan kata itu dan membawanya ke publik penikmat cerutu dengan merek Ligero dan Double Ligero miliknya. Di dalam cerutu itu ada pengikat dan pengisi yang dia tanam sendiri di pertaniannya di Lembah Cibao di Republik Dominika. Menurut Gomez, dia tidak dapat menemukan tembakau ligero kuat yang dia cari sehingga dia memutuskan untuk menanamnya sendiri.

Cita-cita Gomez untuk swasembada telah terbayar. Gomez telah menjadi petani seklaigus menjadi pembuat cerutu. Dia menanam tembakau di La Canela, daerah yang memiliki iklim mikro yang kering dan panas di Lembah Cibao, Republik Dominika. Kondisi inilah yang membuat tembakaunya lebih kuat, lebih pedas, dan lebih pekat.

Gomez mengelola La Flor bersama istrinya, Ines, dan dua putranya, Tony dan Litto Jr. Jika Anda berkesempatan travelling ke Dominika, jangan lewatkan berkunjung ke perkebunan tembakau La Flor Dominicana pada hari yang berangin. Apalagi bila bertepatan dengan momentum Festival ProCigar. Anda bisa  mengikuti tur dengan mengunjungi pabrik cerutu La Flo di Tamboril, di yang telah memproduksi sekitar 4,5 juta cerutu tahun lalu.

Ruangan pabrik cukup ramai, tempat roller memproduksi merek seperti La Flor Dominicana Double Ligero dan Andalusian Bull, mantan Cigar of the Year.
Ruangan pabrik cukup ramai, tempat roller memproduksi merek seperti La Flor Dominicana Double Ligero dan Andalusian Bull, mantan Cigar of the Year.

 

Di ruang pengupasan, seorang karyawan membuang urat tengah setiap daun agar tembakau ini dapat digunakan sebagai bahan pengikat.
Di ruang pengupasan, seorang karyawan membuang urat tengah setiap daun agar tembakau ini dapat digunakan sebagai bahan pengikat.

 

Tumpukan cerutu menumpuk di atas meja sortir ini. Ini akan disortir berdasarkan warna sehingga semua cerutu di setiap kotak memiliki tampilan yang konsisten dan seragam.
Tumpukan cerutu menumpuk di atas meja sortir ini. Ini akan disortir berdasarkan warna sehingga semua cerutu di setiap kotak memiliki tampilan yang konsisten dan seragam.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.