Area tanam tembakau di Kabupaten Pati diperkirakan meningkat. Pasalnya dalam sekali panen, petani dapat meraup keuntungan Rp40-60 juta per hektarnya.
Kepala Bidang Penyuluhan dan Informasi Dinas Pertanian Kabupaten Pati Gunawan mengatakan, peningkatan lahan tanam tembakau paling terlihat di daerah Kecamatan Jaken.
“Pusat tembakau sekarang ini di Jaken. Ada lebih dari 300 hektar lahan (di sana), se-Kabupaten Pati 50% nya di Jaken dan menjadi penghasil tembakau tebesar di Pati. Sebab harganya luar biasa, bisa 40-60 juta per hektar,” jelas Gunawan, belum lama ini.
Menurut Gunawan, naiknya minat petani Jaken menanam tembakau disebabkan oleh ketertarikan mereka dengan petani tembakau di Kecamatan Kaliori, Kabupaten Rembang.
“Mengapa Jaken tertinggi karena mereka melihat petani di Kaliori Rembang yang berbatasaan dengan Jaken. Kok harganya bagus. Segala sesuatunya kalau mau budidaya pertanian, mereka kan harus lihat pasarnya dulu,” terangnya.
Karena antusianme petani meningkat, Dispertan Pati kemudian berinisiatif mencari pengepul.
“Kita sudah fasilitasi dengan PT Sadana. Anak cabangnya PT Sampoerna,” ungkap Gunawan.
Kemudian, lanjut Gunawan, PT. Sadana melakukan pendampingan pada saat pra dan paska panen serta membeli hasil panen dari para petani.
Selain di Jaken, lahan tembakau juga tersebar di desa-desa di Kecamatan Sukolilo, Kayen, Jakenan, dan Pucakwangi.*