Thinkway Logo
Stres Akibat Macet, Apakah Ada Obatnya? (Sumber foto: Pixabay)

Stres Akibat Macet, Apakah Ada Obatnya?

THINKWAY.ID – Sejak dicabutnya status Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada awal tahun 2023 di wilayah Jawa- Bali dan luar Bali oleh pemerintah. Khususnya jalan – jalan di Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta kembali mengalami kemacetan parah.

Dimulai dengan aktivitas masyarakat yang kembali normal membuat sejumlah ruas-ruas jalan dipenuhi kendaraan – kendaraan pribadi. Tidak hanya ruas jalan, sejumlah transportasi publik seperti stasiun commuter line, MRT dan Busway dipadati penumpang.

Dengan tingginya tingkat kepadatan penumpang dan terjadinya kemacetan, tak jarang tingkat stres menjadi tinggi. Dilansir detik.com, kemacetan di DKI Jakarta menjadi hal biasa yang terjadi setiap hari kerja.

Kemacetan pada jam kerja berdampak ke psikologi masyarakat dan dapat membuat stres. Pengamat Transportasi dan Tata Kota Univeritas Trisakti Yayat Supriatna mengatakan hampir rata-rata orang Jakarta dibuat stres karena macet karena menghabiskan waktu perjalanan lebih lama di jalan.

“Ujung-ujungnya secara psikologis bisa kena TBC, tekanan batin capek deh, karena persoalannya itu tadi, tekanan waktu perjalanan. Sebetulnya kalau diteliti hampir rata-rata orang Jakarta itu stres,” katanya dalam acara Kampanye Jalan Hijau 2023 yang disiarkan di YouTube BPTJ, Rabu (15/2/2023).

Yayat menyinggung penyebab kemacetan karena pergerakan kendaraan menuju Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan. Kedua wilayah ini menjadi pusat pemerintahan dan pusat bisnis.

“Ke mana orang-orang itu buat kita macet? Tujuan utama orang-orang itu ke Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat, karena dia pusat pemerintahan dan bisnis. Tata ruangnya menunjukkan seperti itu,” ujarnya.

Oleh karena itu ia mendorong perbaikan di sektor tata kelola manajemen transportasi massal, misalnya melakukan integrasi baik dari sisi moda kendaraan, tarif, hingga ketepatan waktu.

Ia juga menekankan perlunya pembenahan integrasi di Stasiun Manggarai. Yayat menyebut layanan kereta api sudah baik kecuali di Stasiun Manggarai.

“Layanan kereta apinya makin bagus, angkat jempol, kecuali di Manggarai angkat kaki. Karena sekali lagi kita perlu benahi integrasi di Manggarai,” sebutnya.

Dalam kesempatan itu, ia mencontohkan salah satu wilayah di Jakarta yang paling lengkap moda transportasi umumnya di Jakarta Pusat. Ada empat moda transportasi di sini, yaitu KRL, MRT,Transjakarta dan moda transportasi pilihan.

Meski demikian, Yayat menyebut penduduk di wilayah ini masih sedikit. Sementara layanan transportasi di wilayah pinggiran disebutnya kurang optimal.

“Jadi sebetulnya yang jadi persoalan adalah Jakarta Pusat banyak layanan angkutan transportasi tapi penduduknya sedikit,” tuturnya.

Di Jabodetabek, menurut Yayat, wilayah yang transportasinya kurang optimal adalah Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Tangerang, serta beberapa daerah di sekitarnya.

“Stres karena macet bisa mengganggu kesehatan mental dan juga fisik. Untungnya ada banyak cara untuk mengatasinya, mulai dari mendengarkan musik hingga nyemil.” tutupnya.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.