Thinkway Logo

Sosialisasikan Dana Desa dengan Teater Dulmuluk

Layaknya Ludruk, Ketoprak atau Srimulat di Jawa Timur, Teater Dulmuluk di Sumatera Selatan jadi sarana kesenian tradisional yang digemari masyarakat untuk hiburan dan informasi.

Nama teater ini bermula dari nama pemeran utamanya, Raja Abdulmuluk Jauhari. Kesenian ini dibawa oleh seorang pedagang keliling keturunan Arab, Wan Bakar, ke Palembang pada tahun 1850-an. Wan Bakar tinggal di Kampung Tangga Takat atau daerah 16 Ulu.

Saat berjualan rempah-rempah dan hasil hutan, Wanbakar kerap membacakan kitab hikayat, termasuk kitab syair Abdulmuluk dari Singapura bertuliskan huruf Melayu atau kitab Arab gundul. Lama kelamaan, para penggemar cerita ini membuat perkumpulan dan mementaskan kisah Dulmuluk.

Ciri-ciri pementasan Dulmuluk yakni hanya dimainkan oleh pria, termasuk memerankan figur perempuan. Selain itu, dialognya kerap menggunakan pantun, syair, disertai nyanyian dan tarian yang membuat para penonton terpingkal-pingkal.

Kesenian tradisional Dulmuluk inilah yang dipilih Kementerian Komunikasi dan Informatika serta Kantor Staf Presiden dalam menyampaikan program pembangunan pemerintahan Presiden Joko Widodo–Wapres Jusuf Kalla melalui pertunjukan rakyat di Benteng Kuto Besak, Palembang.

“Kito wong Plembang harus berterimakasih pada pemerintahan Pak Jokowi, karena kita sekarang punya kereta LRT, jalan tol, dana desa dan juga pembangunan-pembangunan lain,” kata seorang pemeran Dulmuluk.

Pada pertunjukan rakyat ini hadir Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo, Septriana Tangkary yang menekankan pentingnya manfaat dana desa. Sumatera Selatan memiliki 2.583 desa yang tersebar di 2016 kecamatan.

“Desa dengan potensi kekayaan alam yang melimpah ada di Sumsel. Program Dana Desa yang melahirkan Badan Usaha Milik Desa berperan besar mengurangi angka kemiskinan,” kata Septriana.

Sementara itu, Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden, Rudi Gunawan menyampaikan menambahkan bahwa sesuai dengan arahan Presiden Jokowi, di tahun 2019 dana desa akan diarahkan untuk meningkatkan kinerja pelayanan dasar masyarakat.

“Selain itu, pembangunan sarana dan prasarana publik di daerah juga dilanjutkan agar dapat menurunkan kesenjangan antar daerah,” katanya.

Sambil menyebarkan informasi positif tentang capaian program pemerintahan Jokowi, Teater Dulmuluk dari Sanggar Seni Harapan Jaya Plaju bernyanyi riang membawakan lagu ‘Ayam Jago’.

“Gok ayam jagok
pegi nyangkok balek bekokok
gok ayam jagok
gawe mak itu idak semekok
gok ayam jagok
kalu kelakar semalem sontok
gok ayam jagok
nak begawe jadi ngantok…”

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.