Thinkway Logo
Filatelli, Aktivitas Mengoleksi Prangko yang Nyaris Punah (Sumber Philatelist.nu)

Filatelli, Aktivitas Mengoleksi Prangko yang Nyaris Punah

THINKWAY.ID – 27 September diperingati sebagai Hari Bhakti Pos dan Telekomunikasi (Postel). Peringatan ini merupakan momentum peringatan sejarah, saat diambil alihnya Jawatan Pos, Telegraf, dan Telepon (PTT) dari pemerintahan Jepang di Bandung oleh pemuda Indonesia, yaitu Angkatan Muda Pos Telegrap dan Telepon (AMPTT).

Bercerita telekomunikasi, tak bisa lepas dari sejarah berkirim surat. Sebelum kemudahan teknologi komunikasi berkembang pesat pada zaman ini, surat berperan besar agar manusia bisa berkirim pesan. Surat merupakan sebuah alat komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari satu orang kepada orang lain.

Prangko adalah salah satu elemen penting dalam sejarah perjalanan telekomunikasi. Prangko merupakan secarik kertas bergambar yang diterbitkan oleh pemerintah dengan harga tertentu, yang dimaksudkan sebagai tarif mengirimkan surat. Umumnya, pada bagian belakang prangko terdapat perekat yang mudah ditempelkan, yakni hanya dengan dioles air, untuk direkatkan pada surat yang akan dikirimkan.

6 Mei 1840, Sir Rowland Hill asal Inggris, menggagas prangko pertama di dunia. Kemudian, muncullah prangko yang dijuluki The Penny Black di Inggris. Prangko kali pertama muncul di Indonesia pada 1 April 1864, yang diterbitkan oleh Pemerintah Hindia Belanda.

Kegiatan mengumpulkan prangko dan meterai untuk dikoleksi diistilahkan dengan filateli. Sedangkan seseorang yang mengoleksi prangko atau meterai disebut dengan filatelis. Umumnya, filatelis tak hanya sekadar mengoleksi prangko, namun juga mempelajarinya.

Kata filateli berasal dari bahasa Yunani yaitu philos dan ateleia. Philos berarti teman, ateleia artinya bebas bea. Dari asal kata, filateli berarti membebaskan teman atau kawan dari bea pos. Dalam pengertian lain, filateli merupakan aktivitas atau hobi mengumpulkan perangko atau benda pos lainnya.

Dr. Gray dipercaya sebagai seorang filatelis pertama di dunia. Dr. Gray adalah pejabat museum di Inggris yang mencari prangko melalui media The London Times pada 1841. Istilah filateli muncul pada 1864 setelah seorang filatelis asal Prancis memperkenalkannya melalui tulisan yang bertajuk “Bapteme (Baptism)“, dimuat di majalah Prancis Collectionneur de Timbres-Poste (terbit 15 November 1864).

Di Indonesia sendiri, pertemuan para filatelis pertama terjadi pada 29 Maret 1922 di Batavia (Jakarta). Mereka sepakat mendirikan klub filateli dengan nama “Postzegelverzamelaars Club Batavia”.

Aktivitas mempelajari prangko meliputi meneliti desain prangko, proses percetakan, kesalahan pada prangko, seberapa langka dan tua sebuah prangko, prangko yang mewakili zaman tertentu, dan lain-lain.

Umumnya, perangko memiliki desain menarik, biasanya mewakili zaman, bahkan seringkali memuat desain budaya populer. Ini menunjukkan bahwa pemerintah melalui Jawatan Posnya tak melulu kaku dengan desain formal.

Karena desainnya yang unik dan beragam, maka banyak orang yang berminat mengoleksi prangko-prangko tersebut. Biasanya, ditempatkan pada tempat khusus yang menyerupai album foto. Semakin langka desain perangko, misalnya cetak terbatas, maka semakin berharga pula koleksi perangko tersebut.

Aktivitas filateli mencapai masa jaya sekira periode 1980-an sampai 1990-an, karena di masa itu orang-orang masih banyak yang berkirim surat.

Pesatnya perkembangan telekomunikasi memudahkan manusia dalam berhubungan, bahkan dalam jarak tejauh sekalipun. Kemuculan surat elektonik (surel) atau e-mail, sosial media, internet, dan gawai cerdas secara tak langsung menyebabkan aktivitas berkirim surat menjadi semakin berkurang drastis.

Ini membuat, keberadaan filateli di Indonesia terancam punah. Bisa jadi hal ini adalah keniscayaan, tapi bila merujuk pada masa jaya filateli, maka filateli layak menjadi salah satu unsur budaya populer.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.