Thinkway Logo
Lord Rangga, Raja Satir Sebenar-benarnya dari Indonesia (Sumber Yustinus Wijaya Kusuma/Kompas.com)

Lord Rangga, Raja Satir Sebenar-benarnya dari Indonesia

THINKWAY.ID – Lord Rangga, sosok unik yang pernah menggemparkan publik tanah air, meninggal dunia pada Rabu (8/12). Lewat konsep Sunda Empire yang ia gagas, Lord Rangga sukses merebut perhatian masyarakat Indonesia sekira tahun 2020.

Bernama asli Edi Raharjo, jejak sensasional Rangga dimulai saat ia meramaikan media-media tanah air dengan kisah perkumpulan Sunda Empire. Gerakan yang awalnya hanya berawal dari media sosial Facebook ini, menjadi viral. Rangga mengklaim, Kerajaan Sunda akan kembali berjaya seperti Kerajaan Tarumanegara.

Uniknya, Rangga sendiri sama sekali tak punya darah Sunda. Ia justru asli Brebes, tepatnya lahir di desa Grinting, kecamatan Bulakamba pada tahun 1967. Fakta ini tak diperhatikan oleh masyarakat, yang kadung terkesiap dengan cerita sesasional Sunda Empire.

Mengaku sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) Sunda Empire, kala itu Rangga sering bercerita soal romantisme masa lalu Kerajaan Tarumanegara yang menurutnya, akan menurun pada Kerajaan Sunda Empire.

Lucunya, masyarakat banyak yang tak ambil pusing dengan pernyataan-pernyataan Lord Rangga, walaupun secara fakta sejarah, kebenaran cerita ini susah ditelusuri. Masyarakat banyak melihat Rangga sebagai sosok yang menggelitik. Bahkan saat negara dan semua orang dibikin repot dengan Pandemi Covid-19, Rangga kembali viral karena beberapa pernyataannya dianggap berhubungan dengan kondisi negara terkini.

Julukan “Lord Rangga” sebenarnya berasal dari warganet, yang sering memperhatikan sepak terjangnya saat menyampaikan pernyataan di televisi dan media sosial. Secara satir, ia dianggap kerap kali menyampaikan “cocoklogi”, saat seseorang dipaksa keras mencocokkan hal A dan hal B, padahal kedua hal tersebut sebenarnya tidak berhubungan sama sekali. Ini menjadi hiburan tersendiri untuk masyarakat.

Karena cenderung sudah tak terkontrol dan dianggap meresahkan, Rangga beserta dua “petinggi” Sunda Empire lain ditangkap oleh Tim Direktorat Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Jawa Barat pada 28 Januari 2020.

Rangga divonis 2 tahun penjara dalam sidang di Pengadilan Negeri (PN) Bandung, pada Senin (27/10/2020). Ia dinyatakan terbukti menyebarkan berita bohong dan ditetapkan menjadi tersangka.

Setelah menjalani hukuman penjara, Rangga bebas pada 23 April 2021 dari Lapas Narkotika Kelas 1A Bandung atau Lapas Banceuy. Ia mendapatkan asimilasi berkaitan dengan Covid-19.

Pasca keluar dari penjara, sosok yang dikenal dengan atribut ala militer ini justru seolah mendapatkan durian runtuh. Ia sering muncul di layar kaca nasional sebagai panelis, atau pada kanal-kanal di Youtube dengan subscriber besar, seperti Deddy Corbuzier, Andre taulany, dan Karni Ilyas.

Beberapa produk ternama pun pernah tertarik menggunakan jasanya sebagai bintang iklan.

Satir yang Menghibur

Sosok yang menggelari dirinya dengan nama Ki Ageng Rangga Sasana ini muncul sebagai antitesa kehidupan negara terkini, yang dengan kesadaran penuh, ia kemas dalam bungkus satir.

Rangga sadar bahwa negara tidak sempurna, maka ia menawarkan konsep tatanan alternatif. Untuk masyarakat, lepas dari kebenaran konsep yang ditawarkan, ini jadi hiburan tersendiri.

Bagaimana tidak, misalnya Rangga dengan Sunda Empire-nya menyebarkan hal-hal tak masuk akal sekaligus lucu dan satir. Ia pernah menyatakan bahwa Persatuan bangsa-bangsa (PBB) berasal dari Bandung, dan wilayah Nusantara meliputi 54 negara dari Australia hingga Korea.

Ia bahkan mengklaim bahwa Sunda Empire bisa menyelamatkan bumi, mendamaikan konflik Rusia-Ukraina, dan menghentikan perang nuklir. Tak tanggung-tanggung, ia juga menyebut bahwa Jack Ma dan Bill Gates alan bergabung dengan Sunda Empire.

Rangga juga pernah menyentil hutang negara dengan satir, saat ia menyebut negara-negara harus melakukan daftar ulang pada Agustus 2020 ke Sunda Empire, terkait dengan administrasi penyelesaian hutang negara.

Hal terbaru yang ia lakukan juga unik, terkait dengan perdamaian dunia. Lord Rangga sempat “mengancam” presiden Rusia, Putin, menghimbau agar Rusia-Ukraina berhenti berperang. Momen saat Lord Rangga sempat viral di sosial media saat ia mengirimkan pesan pribadi via pesan pribadi Instagram pada Putin, sempat viral di media sosial.

Mengenang hal baik saat seseorang meninggal dunia, adalah sebaik-baiknya etika. Maka untuk Lord Rangga, seberapa pun ia pernah melakukan hal kontroversial, sosoknya layak dikenang sebagai orang yang berjasa, karena mampu “mengganggu” kenyamanan publik soal kondisi yang sebenarnya sedang tak biasa-biasa saja.

Rangga menyadarkan bagaimana menjadi orang baik dengan cara masing-masing.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.